Pemasangan Masker Patung Jenderal Sudirman Dibatalkan
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta batal memasang masker di patung Jenderal Sudirman pada sore ini. Kepala Dinas Kebudayaan DKI Iwan Henry Wardhana menyebut rencana tersebut baru dibahas secara lisan.
"Itu masih wacana, pembahasan di Biro Kepala Daerah, lalu kami diskusi kecil. Masih wacana, tapi kok sudah di besar-besarkan," kata Iwan saat dihubungi, Rabu, 19 Agustus.
Bahkan, Iwan mengaku tidak mengetahui bahwa rencana pemasangan masker pada patung yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman itu sudah dijadwalkan pada pukul 17.00 WIB.
Ia malah melempar pertanyaan ini kepada Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Satriadi Gunawan yang pertama kali memberi informasi agenda tersebut. "Ya sudah, tanya pak Satriadi saja," ungkap Iwan.
Terpisah, Satriadi mengkonfirmasi bahwa rencana pemasangan masker tersebut dibatalkan. "Ya, (pemasangan masker dibatalkan, red), sampai menunggu informasi selanjutnya," kata Satriadi.
Meski begitu, Satriadi mengaku tidak mengetahui alasan pembatalan rencana pemasangan masker pada patung setinggi 12 meter tersebut. Ia juga melempar pertanyaan itu untuk ditanyakan kepada Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) DKI.
"Saya tidak tahu alasannya seperti apa. Itu bukan kegiatan kita sebenarnya. Jadi, lebih baik coba konfirmasi ke Diskominfotik," singkatnya.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan memasang masker pada patung Jenderal Sudirman. Pemasangan patung tersebut direncanakan dilakukan pada sore nanti.
"Sudah ada rencananya (pemasangan masker di patung Jenderal Sudirman)," ujar Satriadi.
Pemasangan masker di patung Jenderal Sudirman sudah dikoordinasikan untuk menyiapkan mobil pemadam kebakaran. Tangga mobil digunakan untuk menjangkau bagian wajah patung yang akan dipasangi masker.
"Prinsipnya, kalau pemadam kebakaran hanya membantu proses pemasangan," ujar Satriadi.
Pemprov DKI menurutnya akan mempertimbangkan waktu pemasangan masker di patung Jenderal Sudirman. Sebab, patung tersebut berada di jalan protokol, Jalan Jenderal Sudirman.
Daerah tersebut juga berdekatan dengan Stasiun MRT Dukuh Atas BNI dan halte Transjakarta Dukuh Atas. Artinya, laju lalu lintas selalu padat pada sore hari.
"Kan kita harus pelajari juga dalam rapat nanti, karena kalau sore takut mengganggu lalu lintas," sebut dia.