Kesaksian Warga saat Penangkapan Terduga Teroris di Palembang
PALEMBANG - Beberapa warga di Jalan Toman II, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Kota Palembang, Sumatera Selatan mengaku melihat secara langsung proses penangkapan salah seorang terduga teroris oleh Detasemen Khusus 88 (Densus) Antiteror Polri.
Edo (33), warga Jalan Toman II RT 039/15 Kelurahan Sako, mengatakan penangkapan terjadi pada Senin, 13 Desember siang sekitar pukul 12.30 WIB.
Saat itu, dia dikejutkan dengan suara ramai orang yang bersumber dari luar rumahnya. Lantas, dengan seketika pemilik tempat cuci pakaian ini langsung terperanjat menengok sumber keramaian itu.
Dari balik pagar rumahnya, dia melihat sekelompok orang menyandang senjata api dan berpakaian sipil.
Mereka secara tiba-tiba bergerak mengepung seorang pria yang sedang melintas di ruas jalan tepat di samping rumahnya tersebut.
“Saya sempat melihat beberapa waktu. Orang yang ditangkap sekelompok orang itu adalah seorang pria. Kemudian pria itu dibawa masuk ke dalam mobil minibus lalu membawanya pergi,” kata dia dilansir Antara, Selasa, 14 Desember.
Menurut dia, meskipun kejadian tersebut disaksikannya tak terlalu lama. Lantaran mendapatkan pelarangan dari seseorang yang berpakaian sipil tadi. Ia menyakini pria terduga teroris itu bukan warga wilayah sekitar tempat tinggalnya.
“Saya nggak begitu memastikan wajahnya. Sepertinya bukan orang sini,” ujarnya lagi.
Sri Maya (29) warga setempat mengatakan, sejak pagi ia mencurigai beberapa mobil minubus yang terparkir di ruas jalan tersebut, mengingat mobil diparkir cukup lama dengan mesin tetap menyala sebelum penangkapan terjadi.
"Ada beberapa saya nggak tau persisnya. Ada mobil di dalamnya ramai orang parkir di pinggir jalan mesinnya terus menyala. Saya sempat curiga," ujarnya pula.
Ketua RT 039/15 Zulkifli Anwar (50) mengatakan, pria yang ditangkap tersebut adalah benar bukan warga setempat sebagaimana yang diterangkan warganya tadi. Sebab sampai saat ini tidak ada laporan baik dari kepolisian ataupun dari warga setempat, kalau ada warga di wilayahnya itu yang tertangkap.
“Jelas sepertinya bukan warga sini. Karena saya tau betul dengan warga di sini,” ujarnya lagi.
Menurutnya, warga sempat menyangka pria yang ditangkap tersebut terkait kasus pencurian yang memang sedang marak-maraknya terjadi di wilayah tersebut.
Hingga akhirnya pada malam harinya mendapat informasi dari berita yang ditangkap itu adalah terduga teroris yang sudah diintai sejak lama.
“Kalau melihat penangkapannya memang seperti sudah sangat terencana. Tidak menyangka itu adalah teroris jaringan nasional. Ngeri juga pak, walau nggak tau dari mana asalnya ya jadi kami harus lebih berhati-hati lagi,” ujarnya.
Kemudian, lokasi penangkapan terduga teroris selanjutnya yaitu di Jalan Bukit Baru 1, RT 004/006 Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat 1 sama sekali tidak diketahui warga setempat.
Ketua RT 003/006 Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat 1 Iskandar Rabani mengatakan, ia baru tahu ada penangkapan saat ada anggota kepolisian mengunjungi rumahnya untuk mengambil barang-barang milik warga terduga teroris tersebut.
Barang bukti tersebut, katanya, berupa kompas petunjuk arah dan beberapa buku.
"Pria ini baru sekitar 2 bulan di sini, sebelumnya ia warga pindahan dari Alang-Alang Lebar. Dia di sini ngontrak, di RT 004/006, tapi saya yang diminta oleh kepolisian menemani mereka mengambil barang bukti. Saya belum tau betul sama dia," ujarnya lagi.
Baca juga:
- Masyarakat Makassar Diminta Tetap Siaga dan Waspada Dampak La Nina
- Awan Kemerahan Disertai Kilat di Jatim Jadi Perbincangan, Ini Penjelasan BMKG
- 'Gempa... gempa', Kepanikan Warga Jember Lari dari Rumah Ketika Gempa Magnitudo 5,3 Terjadi
- Gempa Magnitudo 5,1 yang Guncang Jatim-Bali akibat Aktivitas Subduksi Lempeng
Abdul Kadir, warga RT 004/006 mengatakan, pria terduga teroris itu adalah tetangganya yang tidak familiar dengan warga setempat.
Ia sehari-hari menghabiskan waktu di kontrakannya yang merupakan bekas tempat usaha reklame baliho.
"Saya nggak tau sama dia namanya siapa. Meski saya sering bertemu dia saat Shalat Subuh di masjid. Ada keluarganya di kontrakan itu, tapi juga jarang keluar," ujarnya pula.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumsel Komisaris Besar Polisi Supriyadi mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Jalan Toman II itu berinisial FAS.
FAS tersebut merupakan satu dari empat terduga teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) yang ditangkap di Sumatera Selatan.
Mereka yang lain berinisial AI ditangkap Densus 88 di Jalan Lebung Permai, Talang Kelapa, Alang-Alang Lebar, Palembang yang juga diketahui sekaligus warga Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat 1, dan EK warga Jalan R Soekamto Lorong Masjid, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 3, Palembang.
Sedangkan terduga teroris lainnya berinisial AR ditangkap di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Jawa Kanan, Kecamatan Lubuk Lingggau II Timur, Kabupaten Lubuk Linggau.
“Benar mereka diduga teroris jaringan Jamaah Islamiah di Sumatera Selatan,” kata dia lagi.
Menurutnya, sebelum ditangkap keempatnya sudah diintai oleh anggota Densus 88 selama empat bulan. Karena memang penangkapan para terduga teroris tersebut merupakan hasil pengembangan dari peristiwa penangkapan sebelumnya di Jakarta.
“Kami tidak tahu motifnya seperti apa, apa tujuan mereka di Sumsel. Kami tidak terlibat langsung dalam penyidikan. Sebab setelah penangkapan langsung dibawa ke Jakarta beserta barang bukti. Masih perlu didalami lagi oleh Densus 88,” katanya pula.