Kesan Gagah dan Berkharisma saat Jokowi Mengenakan Pakaian Adat Sabu dari NTT

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat khas Sabu, Nusa Tenggara Timur saat menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI. Pakaian adat yang dikenakan Presiden Jokowi kali ini berasal dari Pulau Sabu yang merupakan pulau terdepan di bagian ujung selatan Indonesia.

Melansir dari Antara, pengamat mode sekaligus perancang busana Lisa Fitria, mengomentari pakaian adat yang dikenakan oleh Presiden Jokowi. Nuansa pakaian adat berwarna emas dan hitam memberikan kesan gagah dan berkharisma.

"Saya senang Pak Jokowi selalu memberikan kejutan yang enggak diduga. Kali ini beliau memilih baju adat Sabu NTT, ini salah satu upaya Presiden Jokowi untuk mengangkat busana daerah tertentu yang tadinya mungkin orang tidak tahu, lalu beliau memakainya, orang jadi tahu," kata Lisa Fitria, Jumat, 14 Agustus.

Pakaian Adat Sabu asal NTT yang dikenakan Presiden Jokowi (dok. Istimewa)

Berbeda dari tahun sebelumnya, di mana Jokowi mengenakan setelan jas biru, dasi merah dan peci hitam saat berpidato di Sidang Tahunan MPR. Kemudian, saat Sidang Bersama DPR-DPD, Presiden Jokowi mengganti busananya dengan baju adat Sasak, Nusa Tenggara Barat (NTB) atau disebut pegon.

Baju adat Sabu pria biasanya terdiri dari kemeja putih berlengan panjang, dilengkapi selendang dan bawahan. Selendang yang digunakan berupa sarung tenun yang diselempangkan pada bagian bahu. Selain itu, ada ikat kepala yang terbuat dari emas kalung mutisalak, sabuk berkantong, dan perhiasan kalung dan gelang emas.

Namun, Jokowi mengenakan kemeja hitam dengan modifikasi pada kain yang digunakan. Lisa tidak mempermasalahkan hal ini karena pemakaiannya sesuai pakem, membuat kharisma Pak Jokowi terlihat.

"Secara estetika desain, dengan dasar warna hitam (seperti yang dikenakan Pak Jokowi), lalu motif gold (pada kain), terlihat mewah. Kesan Raja, orang nomor satunya terasa. Dari segi fisik, bapak kan kurus, ini pemilihannya tepat. Cara memakainya juga tepat. Terlihat kharismanya. Gagah. Terlihat wah," ujar Lisa.

Presiden Jokowi saat meninggalkan ruang paripurna (dok. Istimewa)

"Ini sudah dimodifikasi saya lihat, yang aslinya kan dari kain yang ditenun. Kalau ini saya lihat dibordir dengan warna kuning keemasan. Cara pakainya baju adatnya sudah sama, bentuk selendangnya diselempangkan di bahu, lalu memakai ikat kepala berbentuk mahkota tiga tiang dari emas, lalu kalung multisalak, sabuknya. Sesuai dengan pakem adatnya," imbuh dia.

Berbeda dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menggunakan setelan jas, peci hitam dan dasi berwarna merah, senada dengan busana yang dikenakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.