Pasien COVID-19 di India Meninggal dan Mau Langsung Dikremasi RS, Nyatanya Malah Tersimpan 15 Bulan Hingga Membusuk

JAKARTA - 15 bulan lalu, pihak keluarga sudah iklas dengan kepergian Durga Sumithra, wanita berusia 40 tahun, dan NL Muniraju, pria berusia 67 tahun akibat tertular COVID-19. Keluarga tak bisa lagi melihat mereka untuk terakhi kalinya karena laporan rumah sakit, keduanya akan langsung dikremasi. Faktanya?

Kedua jenazah itu ditemukan secara tidak sengaja oleh petugas kebersihan di ruang mayat Rumah Sakit ESIC Rajajinagar di Bengaluru. Mereka meninggal saat gelombang pertama pandemi pada 2 Juli 2020. Sempat tiga hari dirawat di rumah sakit yang dikelola oleh Perusahaan Asuransi Negara (ESIC).

Penemuan mengerikan itu terungkap akhir pekan ini selama pembersihan yang dijadwalkan dilakukan oleh kamar mayat Rumah Sakit ESIC Rajajinagar. Petugas kebersihan menemukan mayat yang tergeletak di lemari es, kata polisi dan pejabat rumah sakit kepada The Independent, Kamis 9 Desember.

Pejabat rumah sakit mengatakan jenazah itu dibungkus dengan kantong mayat tertutup yang menandakan mereka sebagai korban COVID-19.

“Kamar mayat tempat mayat ditemukan ditutup pada Desember 2020 dan rumah sakit memiliki kamar mayat kedua sekarang. Bau busuk keluar dari beberapa freezer ketika staf memutuskan untuk membukanya dan menemukan dua mayat di dalamnya," ucap polisi.

“Kami memanggil keluarga untuk datang untuk mengidentifikasi mayat dan mengirim mereka untuk pemeriksaan mayat. Jenazah, dibungkus dengan kantong jenazah, dikembalikan ke keluarga untuk upacara terakhir,” tambahnya.

Pihak keluarga jelas sangat terkejut dengan temuan ini. Apalagi saat itu keluarga cuma diberitahu tentang berita kematian dan otoritas rumah sakit menyebut keduanya akan dikremasi oleh negara.

"Tetapi mereka menjelaskan kepada kami bahwa mayat itu tidak pernah dikremasi,” keluh GB Sujata, kakak perempuan Sumithra,

“Itu adalah puncak Covid dan rumah sakit tidak mengembalikan tubuh kami. Mereka tidak mengambil persetujuan tertulis kami untuk pembuangan mayat dan memberi tahu kami di telepon bahwa mereka akan membuang mayat karena pandemi," tutur Satish Kumar, menantu Muniraj.

Keluarga Muniraju telah menyelesaikan semua ritual terakhir Hindu setelah mereka diberitahu bahwa jenazahnya telah dikremasi.

“Kami terkejut mengetahui bahwa hal seperti ini telah terjadi pada anggota keluarga kami. Seharusnya tidak terjadi pada siapa pun. Ini tidak menghormati orang mati. Kami patah hati,” tambah Kumar.

Mr Kumar mengatakan dia sedang berkonsultasi dengan pengacara untuk melihat apakah mereka harus mengajukan kasus hukum terhadap rumah sakit.

Dalam pernyataan bersama yang ditandatangani oleh dekan dan inspektur medis rumah sakit, Rumah Sakit ESI Rajajinagar mengatakan jenazah seharusnya diserahkan ke badan sipil setempat untuk dikremasi pada hari kematian mereka, dan catatan menunjukkan beberapa jenazah korban COVID-19 dari rumah sakit itu memang dikremasi pada 2 Juli 2020.

Rumah sakit telah membentuk komite untuk melakukan penyelidikan atas seluruh insiden dan mencari laporan dalam waktu seminggu untuk mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan.