Ratusan Rumah Warga di Lembah Sari Lombok Barat Rusak Diterjang Banjir
JAKARTA - Sebanyak 404 rumah di Desa Lembah Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, mengalami kerusakan akibat diterjang banjir bandang, Senin 6 Desember lalu.
"Di antaranya 37 rumah rusak parah karena tertimbun lumpur sedangkan sisanya rusak sedang," kata Kepala Dusun Lembah Sari, Yusron, Rabu 8 Desember dikutip dari Antara.
Ia menambahkan kebanyakan rumah yang mengalami kerusakan parah itu akibat tertimbun lumpur yang terbawa banjir bandang.
Warga Lembah Sari yang rumahnya mengalami kerusakan, harus dievakuasi ke masjid terdekat atau ke Pasar Kekait.
"Saat ini warga sudah mulai membersihkan puing-puing rumahnya," katanya.
Sebelumnya, korban banjir di Batulayar Utara, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu (8/12) membutuhkan pakaian bekas dan perlengkapan bayi dari pampers sampai minyak kayu putih.
Setelah rumah warga diterjang banjir bandang dari Sungai Meninting yang terjadi pada Senin (6/12).
"Kami membutuhkan pakaian bekas serta perlengkapan bayi dari pampers sampai minyak kayu putih," kata salah seorang pengungsi, Dewi.
Selain itu, kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) pun tetap mengalami kekurangan. "Kami benar-benar membutuhkan, rumah kami sudah diterjang banjir," kata Sukinah.
Sementara itu, aktivitas warga bersama TNI dan polisi bahu membahu membersihkan lumpur sisa banjir, termasuk batang pohon dan bangunan rumah milik warga yang ambruk.
Kegiatan pembersihan itu menurunkan buldozer mengingat sampah sisa banjir masih memenuhi di area sisa banjir. Sejumlah posko pengungsian banyak didirikan untuk membantu warga yang kehilangan rumahnya.
Baca juga:
- Jokowi Ungkap Penyebab Banjir Sintang, Bukan Hanya karena Hujan Ekstrem tapi Juga Kerusakan Daerah Aliran Sungai
- Ketika Presiden Jokowi Beli Jaket Bomber Bermotif Tenun Khas Dayak Sintang
- Resmikan Bandara Tebelian di Sintang, Jokowi: Bandara Ini Sangat Penting
- Menhub Budi Karya Sebut Presiden Jokowi Resmikan Bandara Tebelian Sintang Hari Ini, 10 Tahun Dibangun dengan Nilai Proyek Rp580 Miliar