Ikuti Tradisi, Putri Pewaris Takhta Kerajaan Belanda Amalia Rayakan HUT ke-18 Secara Sederhana

JAKARTA - Putri Amalia, yang merupakan ahli waris takhta kerajaan Belanda berulang tahun yang ke-18 pada Selasa, 7 Desember. Amalia yang secara resmi bernama Putri Oranye diperkirakan merayakan hari jadi secara sederhana di kediamannya.

Perayaan seperti itu sejalan dengan aturan penguncian (lockdown) yang sedang diterapkan di negara juga karena tradisi sederhana yang dianut kerajaan Belanda.

Karena usia Amalia sudah mencapai 18 tahun, sebagaimana laporan Reuters via Antara, putri tertua Raja Willem-Alexander itu secara teoretis sudah bisa menggantikan ayahnya sebagai kepala negara.

Dalam sebuah biografi yang diterbitkan pada November, Putri Oranye bilang bahwa ia berkomitmen untuk melayani negaranya. Namun dirinya masih belum siap dan akan meminta ibunya, Ratu Maxima, untuk bertindak sebagai pemimpin sementara kalau-kalau Willem-Alexander harus segera turun takhta.

Tidak ada upacara yang direncanakan digelar untuk menandai momen itu. Putri Oranye pada Rabu besok akan diambil sumpah sebagai anggota Dewan Negara Belanda. Dewan itu bertugas memberikan nasihat menyangkut undang-undang dasar.

Amalia disebut-sebut merupakan pelajar teladan. Ia juga bekerja paruh waktu sebagai pramusaji sambil mempersiapkan diri untuk suatu hari melanjutkan takhta kerajaan.

Belanda saat ini mengalami gelombang terburuk kasus COVID-19, yang membuat sistem medis negara itu kewalahan.

Pada Minggu, 5 Desember, pusat layanan Informasi Kerajaan menyebutkan bahwa nenek Amalia, mantan ratu Beatrix (83 tahun), terinfeksi COVID-19.

Dalam pernyataan terbuka dan singkat, Raja WIllem-Alexander mengatakan Beatrix, yang sudah divaksin, mengalami gejala ringan dan berada dalam keadaan baik.

Putri Amalia sebelumnya mengatakan bahwa ia berharap tahun depan bisa bekerja magang di sebuah perusahaan multinasional sebelum mulai memasuki masa kuliah, kemungkinan di Leiden.