Kabar Penculikan Anak yang Viral di Medsos Dipastikan Polda Sulut Hoaks
MANADO - Kabid Humas Kombes Jules Abraham Abast mengatakan informasi penculikan anak yang viral di media sosial (medsos) akhir-akhir ini tidak benar atau hoaks.
“Info-info penculikan anak tersebut hoaks. Masyarakat jangan mudah percaya, karena sampai saat ini Polda Sulut dan jajaran belum menerima laporan resmi tentang adanya kasus penculikan anak,” kata Abast di Manado dikutip Antara, Senin, 6 Desember.
Isu penculikan anak tersebut dikabarkan terjadi di beberapa wilayah seperti di Mapanget dan Malalayang, Kota Manado, serta di Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara.
Di Malalayang, info beredar pada Jumat 3 Desember, dikabarkan terjadi penculikan terhadap seorang siswi Sekolah Dasar (SD) berumur 9 tahun, saat perjalanan pulang dari sekolah.
"Faktanya, tidak terjadi penculikan," kata Kombes Abast.
Ia mengatakan siswi tersebut hanya terlambat pulang ke rumah, namun pihak keluarga panik dan menyebarkan informasi penculikan karena terpengaruh isu sebelumnya.
“Kemudian pihak keluarga sudah mengklarifikasi bahwa tidak terjadi penculikan, dan sudah meminta maaf,” katanya.
Kombes Abast meenerangkan begitu juga isu penculikan di Mapanget dan Kalawat, yang terjadi pada Kamis dan Minggu pekan lalu.
"Hal tersebut tidak benar," kata Abast.
Abast mengatakan yang di Mapanget, ada seorang remaja pria yang didekati orang tak dikenal. Karena ketakutan, dia menjauh dan pria tak dikenal itu pun bergegas pergi.
"Tidak ada penculikan,” katanya.
Baca juga:
Sedangkan di Kalawat Minahasa Utara, lanjut Abast, awalnya terjadi keributan di pangkalan ojek Desa Kolongan Tetempangan. Warga masyarakat mengira terjadi upaya penculikan.
“Kedua orang yang diisukan melakukan penculikan itu, faktanya akan mengantar anggota keluarganya yang mengalami gangguan kejiwaan ke RSJ Ratumbuysang Manado untuk berobat. Namun di tengah perjalanan yang bersangkutan berontak hingga terjadi tarik-menarik. Jadi bukan upaya penculikan,” kata Abast.
Terkait isu-isu tersebut, Abast mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama para orang tua, agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya saat bermain di luar rumah untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dan yang tidak kalah pentingnya yaitu, jangan mudah terpengaruh apalagi ikut menyebarkan informasi-informasi yang belum jelas kebenaran dan sumbernya, karena bisa menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat,” kata Abast.
Ia juga berpesan kepada masyarakat, jika melihat orang tak dikenal dengan gelagat mencurigakan dan bahkan berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, agar segera melapor ke pihak kepolisian.
“Jangan bertindak sendiri. Segera lapor ke pihak kepolisian terdekat, supaya cepat diselidiki dan ditangani dengan baik, sehingga tidak mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat,” katanya.