Kesyahbandaran Makassar Imbau Nelayan Waspadai Cuaca Ekstrem
MAKASSAR - Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar Ahmad Wahid mengimbau agar para nelayan yang kapasitas kapalnya di bawah 7 Gross Ton (GT), begitu pula pengelola penyeberangan antarpulau agar mewaspadai cuaca ekstrem.
Hal itu dikemukakan Ahmad di Makassar, Senin, menanggapi kondisi curah hujan yang cukup lebat dalam dua hari terakhir di wilayah Makassar dan sekitarnya.
Dia mengatakan, untuk pelayaran di lautan, baik nelayan maupun awak kapal penumpang, harus senantiasa mengutamakan keselamatan sesuai dengan SOP yang telah disosialisasikan pihak Kesyahbandaran Utama Makassar bersama mitra terkait.
Menurut Ahmad Wahiid, hingga saat ini pihak masih terus memantau informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV tentang cuaca buruk atau ekstrem di lapangan.
Apabila dipandang perlu, pihaknya mengeluarkan surat peringatan untuk menghentikan aktivitas pelayaran dan melaut untuk sementara waktu.
Ada pun prakiraan cuaca berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar diketahui kondisi pagi hingga sore hujan lebat, tingkat kelembaban udara 80 persen dan suhu udara 29 - 30 derajat Celcius.
Sedangkan arah angin bertiup ke Barat dengan kecepatan 30 - 40 kilometer/jam. Namun, menjelang malam hingga dini hari diprediksi hujan sedang hingga ringan, dengan kecepatan angin masih sama.
Mengenai aktivitas pelayaran jelang akhir 2021, Pemimpin Dharma Lautan Utama Cabang Makassar, Budiono mengatakan hingga saat ini masih berjalan dalam kondisi normal, meskipun curah hujan sudah mulai meningkat.
"Alhamdulillah, aktivitas pelayaran untuk layanan bongkar muat barang dan pengangkutan penumpang masih berjalan normal," katanya dikutip Antara, Senin, 6 Desember.
Bahkan menjelang peringatan Natal 2021 dan tahun baru 2022, terjadi peningkatan arus barang khusus dari rute Surabaya ke Makassar sekitar 10 - 15 persen. Sebaliknya, dari Makassar ke Surabaya tidak terjadi peningkatan yang signifikan.