200 KK di Bhayangkara Residence Lombok Barat Mengungsi Akibat Banjir
LOMBOK BARAT - Sebanyak 200 kepala keluarga yang tinggal di Perumahan Bhayangkara Residence Desa Ranjok, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Timur mengungsi akibat banjir.
Ketua RT 08 Perumahan Bhayangkara Residence Kabupaten Lombok Barat Jhoni Satriawan di Lombok Barat, menyebut jumlah warganya yang terdampak banjir 200 KK saat ini sudah dievakuasi dari rumah mereka ke tempat relatif aman.
Banjir dengan ketinggian air hingga setinggi orang dewasa di daerah itu terjadi pada pukul 06.30 Wita, akibat meluapnya air sungai di wilayah setempat.
"Ini akibat meluapnya air sungai yang ada di sebelah perumahan," katanya dikutip Antara, Senin, 6 Desember.
Peristiwa di perumahan itu sebagai kedua kalinya setelah sebelumnya pada 2020.
"Ini banjir kedua, sebelumya pernah pada 2020. Cuman ini banjir yang terparah, karena pas banjir tahun lalu hanya sampai lutut, kalau sekarang sudah setinggi orang dewasa," ujarnya.
Jhoni menyebut tidak ada korban dalam peristiwa itu, sedangkan semua warga sudah dievakuasi ke tempat lebih aman.
Zoharatun, warga perumahan itu, mengatakan banjir mulai menggenangi rumah warga pada pukul 06.30 WITA.
"Air masuk kompleks rumah itu sekitar setengah tujuh (06.30 Wita). Terus jam delapan air sudah tambah tinggi sampai saya aja tenggelam," katanya.
Baca juga:
Zoharatun mengaku sempat terseret air akibat derasnya air yang masuk kompleks perumahan. Bahkan, kata dia, ada seorang bayi juga sempat terseret, namun berhasil diselamatkan warga.
"Sebelum air meluap, memang terjadi hujan lama sejak Senin dinihari. Alhamdulillah semua bisa dievakuasi," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Sahdan mengungkapkan banjir terparah di Pulau Lombok terjadi di Kabupaten Lombok Barat.
"Dari data sementara yang kami terima Kabupaten Lombok Barat yang terparah terkena banjir, salah satunya di Perumahan Bhayangkara Residence," ujarnya.
Dia menjelaskan ada tiga lokasi terparah yang terdampak banjir di Kabupaten Lombok Barat, yakni Kecamatan Gunung Sari, Batu Layar, dan Sekotong.
Dia mengatakan banjir disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga air sungai meluap. Di Kecamatan Batu Layar dan Gunung Sari juga terjadi tanah longsor.
"Ya ini karena intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu (5/12) kemarin sampai Senin pagi, sehingga air meluap dan masuk rumah warga," ucap mantan Kepala Dinas PUPR NTB ini.
Sejumlah wilayah di Pulau Lombok juga terjadi banjir, seperti Kota Mataram, Lombok Timur, dan Lombok Utara, namun tidak separah di Kabupaten Lombok Barat.
"Kalau Kota Mataram ini banyak banjir rob yang menimpa wilayah pesisir, sedangkan di Lombok Utara dan Lombok Timur itu juga banjir dari sungai yang meluap," ucapnya.
Tentang jumlah rumah maupun kerugian akibat banjir di tiga kecamatan tersebut, pihaknya belum dapat memastikannya. Begitu juga dengan banjir di Kota Mataram, Lombok Utara, dan Lombok Timur, mengingat lokasi yang terdampak cukup luas dan masih didata petugas di lapangan.