Polisi Sebut Pria Tewas di Tebing Curug Penapen Murni Jatuh dari Tebing, Bukan Dianiaya
JAKARTA - Polsek Jeruklegi Polres Cilacap, Jawa Tengah mengevakuasi korban meninggal jatuh dari tebing Curug Penapen, Jeruklegi, Cilacap. Korban berinisial D (32), tercatat sebagai warga Desa Jembangan, Kecamatan Pungelan.
Berdasarkan keterangan yang diterima VOI, Senin 6 Desember, saksi mengatakan kejadian itu terjadi pada Minggu 5 Desember, sekira pukul 09.30 WIB. Saat itu korban bersama 3 orang temannya mencari pohon jenis sarut di tebing Curug Penapen area perhutani Desa Mandala.
Korban bersama rekan-rekannya sempat beristirahat di sekitaran Curug tersebut. Namun, sekitar 10 menit kemudian korban bersama satu orang saksi memanjat tebing atau lereng curug Penapen, dan tiba tiba saksi melihat korban terpeleset kemudian jatuh dari tebing dengan ketinggian 7 meter.
Baca juga:
- Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Berkantor di Lumajang Kawal Penanganan Bencana Semeru
- Bank Mandiri Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Semeru
- Waspadai Banjir Lahar Dingin Akibat Curah Hujan yang Tinggi di Gunung Semeru
- Gerak Cepat Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, Wali Kota Surabaya Kirim Bantuan ke Lumajang
Selanjutnya tiga orang saksi menolong korban dalam kondisi bersimbah darah dan luka di bagian dahi. Karena lokasi di tengah hutan dan jauh dari permukiman penduduk, saksi mencari pertolongan ke warga setempat untuk mengevakuasi korban. Proses evakuasi menggunakan tandu dan berjalan kurang lebih 1 jam sampai ke rumah penduduk.
Kanit Sabhara bersama tiga anggota menuju Desa Mandala untuk membawa korban ke Rumah Sakit Fatimah Cilacap. Sekira pukul 14.10 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia di RSI Fatimah. Dari hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami luka robek di bagian dahi dan mengeluarkan darah, serta patah tulang leher yang di akibatkan terjatuh dari tebing ketinggian 7 meter. Luka memar pada perut bagian kanan dan tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan.