Sekjen PDIP: Pengurus DPLN Emban Tugas Bangun Jaringan Internasional
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan para pengurus Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) PDIP yang berada di 11 negara dan telah resmi dilantik mengemban tugas penting untuk membangun jaringan internasional.
"Bagaimana saudara-saudara sekalian membangun international network (jaringan internasional) agar PDI Perjuangan nantinya, kita bercita-cita dapat mengadakan konferensi partai politik se-Asia Afrika, bahkan dengan Amerika Latin,” ujar Hasto Kristiyanto berdasarkan keterangan tertulis yang dikutip Antara, Sabtu, 4 Desember.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan arahan usai melantik pengurus DPLN dari kantor DPP PDIP, Jakarta.
Tugas tersebut, lanjut dia, sesuai pula dengan gagasan Ir Soekarno untuk membangun the new emerging forces, yaitu suatu kekuatan baru dalam memperjuangkan kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan bagi dunia. Bahkan di kondisi sekarang, tambah Hasto, gagasan itu juga termasuk keadilan untuk mendapatkan vaksin.
"Karena itulah, semangat ini sangat penting, DPLN harus terus berjuang sebagaimana pemimpin negarawan yang mengembangkan kepemimpinan intelektual. Karena itu, pengurus DPLN harus menjadi bagian dari gerbang kemajuan," harap Hasto.
Baca juga:
Dalam acara pelantikan yang juga dilaksanakan secara hybrid itu, Hasto memaparkan pula tugas-tugas diplomasi yang diemban oleh para pengurus DPLN. Tugas itu meliputi diplomasi budaya, diplomasi kuliner, dan diplomasi wisata.
Di samping itu, ia menekankan DPLN bertugas pula menjalankan fungsi sosialisasi kebijakan, fungsi representasi, dan fungsi menjaring aspirasi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
“Tugas DPLN bukanlah semata-mata melakukan tugas kepartaian, rekrutmen anggota, pendidikan politik, kaderisasi kepemimpinan, tapi juga melakukan fungsi sosialisasi kebijakan, fungsi representasi dari kader banteng untuk terus melakukan kaderisasi politik, dan menjaring aspirasi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri," tambahnya.
Hasto Kristiyanto kemudian memberikan contoh fungsi menjaring aspirasi WNI yang perlu dilaksanakan para pengurus DPLN di negara yang ditempati oleh banyak tenaga kerja Indonesia (TKI). DPLN di Hongkong, Taiwan, dan Malaysia sudah sepatutnya menjaring aspirasi para TKI terkait persoalan buruh yang banyak ditemukan di sana.