China Buat Peraturan tentang Pertukaran Data Sebagai Sumber Daya Strategis Nasional
JAKARTA - Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China menyerukan peningkatan manajemen keamanan lintas batas data besar hingga 2025, dalam rencana lima tahun yang diterbitkan pada Selasa, 30 November, seperti dikutip Reuters.
Rencana tersebut, yang dibangun dari Rencana Lima Tahun ke-14 China yang diterbitkan awal tahun ini, yang muncul saat negara tersebut telah mendorong kerangka peraturannya untuk data dan teknologi. Ini menegaskan kembali data sebagai "faktor produksi" dan "sumber daya strategis nasional".
Rencana tersebut berisi enam tugas utama, termasuk meningkatkan "marketisasi" data, meningkatkan daya komputasi, dan memainkan peran utama dalam mengembangkan standar teknologi global.
Baca juga:
- Kamera Zoom Terbalik Saat Meeting, Begini Cara untuk Mengatasinya
- Google Loloskan Aplikasi Berisi Malware di Play Store, 300.000 Pengguna Jadi Korban!
- Microsoft Dituduh Anti-Persaingan di Eropa karena Gabungkan OneDrive dengan Windows
- Ilmuwan Pecahkan Rahasia Air di Bumi Berasal dari Matahari, Benarkah?
Rencana ini juga menyerukan penguatan manajemen aliran data lintas batas dan lebih banyak dukungan untuk inisiatif sumber terbuka. Skala industri data besar China akan melebihi 3 triliun yuan ($470,79 miliar) pada akhir tahun 2025, perkiraan MIIT.
Beijing menerapkan dua undang-undang utama tahun ini - Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi dan Undang-Undang Keamanan Data, yang mengatur bagaimana perusahaan dan organisasi dapat menyimpan dan memindahkan data.