Moody's Naikkan Peringkat Outlook Utang Lippo Karawaci Jadi Positif, Cucu Konglomerat Mochtar Riady: Berkat Prapenjualan Perusahaan yang Tinggi
JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investor Service mengerek naik outlook peringkat utang dari PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Moody’s meningkatkan outlook peringkat perusahaan properti milik konglomerat Mochtar Riady tersebut menjadi positif dari sebelumnya stabil.
Outlook positif itu diberikan setelah Moody’s melakukan kajian ulang kinerja bisnis, posisi finansial, dan likuiditas LPKR. CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan perubahan outlook peringkat perseroan menjadi positif merupakan bukti perbaikan arus kas operasi perusahaan holding.
Hal tersebut, kata cucu Mochtar Riady ini , tercermin dari kenaikan pendapatan prapenjualan, penyelesaian proyek eksisting, pembagian dividen anak usaha, serta produktivitas negosiasi utang biaya subsidi sewa.
"Kami senang dengan outlook rating ‘Positif’ dari Moody’s yang didukung perbaikan arus kas, kenaikan likuiditas, dan prapenjualan yang tinggi dari perusahaan," tulis John dalam siaran pers, dikutip Senin 29 November.
Adapun, Moody’s disebut membuka peluang untuk menaikkan rating LPKR menjadi B2 dari sebelumnya B3 apabila arus kas operasi pada perusahaan holding berada di area positif. Selain itu syarat lainnya juga apabila LPKR tidak bergantung dengan penjualan aset serta rasio utang menunjukkan perbaikan.
Baca juga:
- Berkat Proyek Ini, Lippo Karawaci Milik Konglomerat Mochtar Riady ini Optimis Raup Marketing Sales Rp4,2 Triliun
- RUPSLB Bank Nobu Milik Konglomerat Mochtar Riady Setujui Rights Issue 500 Juta Saham Baru
- Berkat Rumah yang Menyasar Milenial, Lippo Cikarang Milik Konglomerat Mochtar Riady Optimis Raup Marketing Sales Rp4,2 Triliun
- Survei: UMKM Merasa Terbantu saat Bergabung di Platform Pembayaran Digital OVO Milik Konglomerat Mochtar Riady
Sebagai infor,asi, berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2021, Lippo Karawaci mengalami kenaikan pendapatan sebesar 44,20 persen menjadi Rp10,95 triliun dari posisi Rp7,59 triliun pada kuartal III/2021.
Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun berkurang drastis menjadi rugi Rp573,29 miliar dari sebelumnya rugi Rp2,34 triliun. EBITDA LPKR naik sebesar 84 persen seiring dengan pertumbuhan bisnis properti dan layanan kesehatan.