Berani Menjawab Pertanyaan 'Apa Tugas Kepala Sekolah?', Nailun Dikasih Laptop dari Bupati Jepara
JAKARTA - Bupati Jepara Dian Kristiandi mendadak jadi guru di kelas inspiratif SMPN 1 Kembang, Jumat 26 November kemarin. Bahkan bupati memberikan hadiah laptop kepada murid yang berhasil menjawab pertanyaannya.
Sedikitnya 80 orang siswa berkesempatan menerima pembelajaran Bupati Dian. Pengajarannya pun berbeda. Jika biasanya para siswa mendapatkan pembelajaran dari guru di dalam kelas, kali ini mereka belajar di halaman sekolah.
Bupati yang akrab disapa Andi ini juga lebih banyak berdialog dengan siswa. Dia mendorong siswa untuk lebih berani tampil dan memiliki cita-cita di masa yang akan datang. Hal itu harus ditanamkan kepada siswa, agar mereka mempunyai kepercayaan diri untuk lebih maju.
“Ada yang tahu tidak tugas kepala sekolah? Kalau yang tahu silakan maju ke depan,” tanya Andi dilansir dari Diskominfo Jepara.
Dari 80 orang siswa yang mengikuti kelas inspiratif, hanya satu orang anak yang mengacungkan jari, yaitu Nailun Nikmah. Dia kemudian diminta bupati untuk maju ke depan, dan menjawab pertanyaan yang disampaikan.
“Menurut saya, tugas kepala sekolah adalah mengurus, dan mengatur guru maupun siswa yang ada di sekolah,” jawab Nailun.
Mendengar jawaban Nailun, bupati kemudian melengkapi jawaban tersebut dan memberikan hadiah satu buah laptop kepada Nailun.
Sebenarnya, yang diinginkan bupati bukan benar atau tidaknya jawaban, akan tetapi lebih kepada keberanian mereka untuk maju ke depan.
"Harusnya semua tunjuk jari, walau salah. Untuk bisa tahu jawaban itu betul, harus salah dulu. Karena keberaniannya menjawab saya berikan satu buah laptop,” kata Andi disambut tepuk tangan para peserta.
Baca juga:
Tidak hanya itu, Andi juga menanyakan kepada para siswa, apakah ada yang ingin bercita-cita menjadi guru. Dari mereka, ternyata banyak yang mengangkat tangan, dan ingin menjadi guru. Ada sekitar 12 orang anak yang mengangkat tangan dan bercita-cita menjadi guru. Mereka kemudian diminta bupati maju, dan memberikan jawaban satu persatu.
Salah satunya Fara Amelia, menurutnya ingin menjadi guru karena ilmu yang didapat nantinya dapat disalurkan untuk anak-anak di masa depan. Agar mereka menjadi sukses. Kuncinya sukses dengan rajin belajar dan tidak putus asa dan berdoa.
Begitu juga Nanda, yang menganggap menjadi guru adalah profesi yang mulia.
Menurutnya, dengan menjadi guru, dapat menyalurkan ilmu dengan senang hati dan ikhlas. Selain itu, bangga dapat mengantarkan anak-anak menuju cita-cita.
Andi mengaku senang dengan para siswa tersebut. Melihat keaktifan mereka, Andi berpesan kepada guru untuk mengarahkan, membimbing mereka untuk meraih cita-citanya.
“Tentu bukan hanya menjadi seorang guru, tapi juga profesi lainnya yang ingin mereka tekuni di masa yang akan datang,” tandasnya.