Tim peneliti: Vaksin Unair Bisa Untuk Vaksinasi Awal hingga Booster
JAKARTA - Ketua tim peneliti vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair), Fedik Abdul Rantam mengatakan vaksin COVID-19 yang bibit vaksinnya dikembangkan Unair dapat digunakan untuk vaksinasi pertama dan kedua atau booster (penguat).
"Bisa pemula atau vaksinasi pertama, kedua atau booster," kata Fedik dikutip Antara, Selasa, 23 November.
Uji klinik fase 1 kandidat vaksin Merah Putih tersebut dimulai pada awal atau pertengahan Desember 2021.
Uji klinik fase 1 bertujuan untuk mengetahui imunogenisitas atau kemampuan vaksin dalam memicu respons imun dari tubuh manusia, keamanan dan efikasi dari vaksin tersebut.
Pada Juli 2022 diharapkan vaksin Merah Putih itu sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization=EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga:
- Satu Anggota Polri di Aceh Barat Alami Luka Tusuk saat Sergap Kelompok Penembak Pos Polisi Panton Reue
- Sempat Menghilang Usai Terlibat Kasus Mafia Tanah Nirina Zubir, PPAT Erwin Riduan Serahkan Diri ke Polda Metro
- Ragam Respons PDIP soal Arteria Dahlan yang Dimaki Wanita 'Keluarga Jenderal TNI', dari Dianggap Tak Penting sampai Diminta Damai
Unair mengembangkan bibit vaksin Merah Putih untuk COVID-19 dengan menggunakan platform inactivated virus atau berbasis virus yang dilemahkan atau dimatikan.
Fedik menuturkan saat ini sedang dilakukan penyiapan bibit vaksin di PT Biotis Pharmaceutical Indonesia agar siap digunakan pada uji klinik fase 1.
Unair bekerja sama dengan PT Biotis untuk melakukan pengembangan lanjutan vaksin untuk mengujinya pada uji klinik fase 1, 2, dan 3, hingga produksi massal vaksin.
"Kita membuat pilot scale vaksin untuk uji klinik fase 1. Waktunya kemungkinan awal atau pertengahan Desember 2021," ujar Fedik.
Sementara itu, untuk uji klinik sudah dirancang oleh tim di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, yang dipimpin oleh Dr Dominicus.