Tampil di Abu Dhabi, Subholding Gas Pertamina Paparkan Digitalisasi Bisnis
JAKARTA - Subholding gas Pertamina memaparkan transformasi dan digitalisasi bisnis dalam ajang The Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2021 yang digelar di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
PGN dan Pertagas membawakan tema terkait Oil & Gas 4.0: Journey to Digital Transformation dengan materi Digital Integration, Success Story of Accelerating Gas Delivery Integration in Two Biggest Natural Gas Company in Indonesia.
Perwira Subholding Gas yang mewakili yakni Arief Mujiyanto, M. Subhan Missuari dan Fonny Prasmono Adi menampilkan inovasinya di konferensi berskala internasional yang diselenggarakan pada tanggal 15-18 November 2021.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, perusahaan mendukung perwira Subholding Gas menjadi narasumber di ajang konferensi internasional. Hal ini sebagai perwujudan visi perusahaan menjadi perusahaan energi kelas dunia.
Dalam presentasinya, Tim Subholding Gas menjelaskan keberhasilan ini berkat dukungan manajemen dan kolaborasi yang efektif dalam akselerasi integrasi bisnis yang semakin sinergis antara PGN dan Pertagas dengan digitalisasi yang ditandai dengan integrasi penyaluran gas.
Sehingga, kata dia, saat ini gas dari Sumatera berhasil dialirkan melalui pipa South Sumatera-West Java (SSWJ) milik PGN. Gas ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sektor pupuk dan kilang di jaringan pipa Pertagas West Java Area (WJA) yang trend-nya mengalami natural decline.
“Integrasi penyaluran gas dapat berjalan efektif berkat adanya integrasi digital melalui aplikasi Gas Management System (GMS) SIPGas. Dengan aplikasi ini, Subholding Gas Group dapat memonitor penyaluran gas di titik integrasi secara realtime dan memonitor kinerja penyaluran setiap area per harinya. Bahkan dapat melakukan digitalisasi proses billing dari meter to cash sehingga penagihan ke pelanggan menjadi semakin efektif, cepat dan akurat,” kata Rachmat dalam keterangan resmi, Senin, 22 November.
Dengan aplikasi ini, Subholding Gas Group semakin mudah dalam mengoptimalkan penyaluran gas dari setiap pasokan di jaringan yang sudah terintegrasi. Penyaluran gas ke industri-industri strategis juga semakin fleksibel, seperti pembangkit listrik, pupuk dan kilang, serta semakin mudah dalam memenuhi un-met demand pelanggan.
“Pencapaian digitalisasi pengelonaan gas bumi yang terintegrasi ini menjadi pembuktian bahwa inovasi di Subholding Gas diakui di level internasional melalui ajang ADIPEC. Apalagi ADIPEC merupakan konferensi yang dihadiri pemain dari sektor hulu, midstream dan hilir minyak dan gas bumi, serta proses digitalisasinya yang menjadi trend di dunia saat ini,” kata Rachmat.
Baca juga:
- Ibunda Arteria Kena Maki Wanita Mengaku Keluarga Jenderal, Bambang Pacul: Tak Perlu Dipersoalkan, Tak Ada Guna Berkelahi
- Arteria Dahlan Beberkan Kronologi Ibundanya Dimaki-Maki Wanita Mengaku Keluarga Jenderal
- Mengenal Arteria Dahlan dan Sederet Kontroversinya
- Mengenal Arteria Dahlan dan Sederet Kontroversinya
PGN sebagai Sub Holding Gas di bawah Holding Migas Pertamina saat ini telah memiliki panjang jaringan 10.760 km yang merupakan 96% infrastruktur gas bumi di Indonesia. Dengan penyaluran di pipa transmisi sebesar 1.238 MMSCFD dan volume distribusi gas sebesar 873 BBTUD hingga September 2021.
Digitalisasi menjadi bagian dari upaya Subholding Gas dalam mengoptimalkan setiap peluang gas bumi melalui program gasifikasi kilang, pupuk, pembangkit listrik, industri, retail dan jargas, sektor maritim dan darat yang merupakan fokus perusahaan saat ini dan ke depan. Diharapkan, ke depan juga dapat mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dengan bahan bakar gas bumi yang lebih ramah lingkungan sebagai bagian dari transisi energi di Indonesia.