Pasar di Tengah Hunian Warga Tomang Terbakar Ludes
JAKARTA - Pasar di tengah hunian padat penduduk di Tomang Tinggi, yang biasa dikenal warga sekitar dengan sebutan Pasar Timbul, dini hari tadi dilalap api. Lokasi pasar yang setengah bagiannya sudah dilakukan peremajaan oleh PD Pasar Jaya itu, berlokasi di jalan Tomang Tinggi, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Reporter VOI menanyakan saksi yang tinggal persis di seberang lokasi kebakaran, Akbar Muttaqien, 29 tahun.
"Saya masih melek saat itu, jam 1 (01.11 WIB) sempat mati lampu, kira-kira jam setengah duaan-lah baru nyala. Abis sekitar 10 menitan-lah di luar orang-orang pada ramai teriak ada api. Saya langsung keluar depan rumah," ucapnya.
"Awalnya dari kios sana, korslet listrik muncul api," jelasnya lagi. Hanya butuh sekitar 10-15 menit, api sudah menjalar sampai persis tepat ke seberang rumahnya yang sudah kosong setelah segera dievakuasi.
Penyebab kebakaran akibat korslet listrik juga diamini oleh Eeng (53), warga asli sekitar, "Itu kios-kios memang rawan, pas ada percikan listrik, saya lagi di warung rokok,"
Lalu lalang sirine mobil pemadam kebakaran yang berasal dari satuan damkar Tanjung Duren, Jakarta Barat terdengar kencang. Dibutuhkan 21 unit mobil pemadam untuk menaklukkan si jago merah. Akses tim damkar menuju lokasi kebakaran yang cukup sempit mampu meredamkan api sekitar pukul 05.00 WIB.
Bangunan yang kebanyakan kios-kios semi permanen berbahan kayu dipadu material lainnya, menyebabkan begitu cepatnya api menjalar. Kabel yang terbakar akibat korslet juga menyebabkan timbulnya api, hingga tiga bangunan hunian permanen di seberangnya ikut terbakar. Belum dipastikan berapa pemilik kios dagang terkena imbas, namun tak ada korban terluka ataupun meninggal.
Pembangunan stagnan
Terkatung-katungnya peremajaan menyeluruh dari PD Pasar Jaya sudah terhenti sejak enam tahun lalu, tahun 2014. Tadinya, Pasar Timbul Tomang Tinggi memang pusat harian warga sekitar yang beroperasional 24 jam dan hanya memiliki satu lantai. Keputusan peremajaan akhirnya dilakukan PD Pasar Jaya dan entah kenapa sampai hari ini belum selesai, pembangungan terhenti stagnan.
Setengah dari wilayah Pasar sebenarnya sudah dibangun dan memiliki 2 tingkat lantai namun tanpa atap. Selagi proses peremajaan berlangsung kala itu, munculah kios-kios semi permanen yang dihuni sebagian besar para pedagang lama demi menyambung hidup.
Permasalahan semakin pelik para pedagang yang menghuni kios-kios tersebut menggunakan jasa Koperasi Pasar setempat sebagai pihak yang mengurus kios mereka, bukan PD Pasar Jaya. Pembayaran bulanan pun disetor pedagang kepada pihak Koperasi untuk mendapatkan izin dagang. Ketika tim VOI mencari narasumber pihak Koperasi Pasar, tak ada yang mau mewakili pasti untuk memberikan keterangan.