Beredar Email Peng Shuai Ngaku "Baik-Baik Saja" Usai Bongkar Skandal Seks dengan Eks PM China, Ketua WTA: Saya Khawatir dengan Keselamatannya
JAKARTA - Ketua asosiasi tenis profesional untuk atlet putri, WTA, menyuarakan keprihatinan atas email yang diterimanya di mana petenis Peng Shuai dikatakan menyangkal tuduhan pelecehan seksual sebelumnya.
Peng, salah seorang bintang olahraga terbesar China, mengungkap lewat media sosial awal bulan ini bahwa mantan wakil perdana menteri China Zhang Gaoli memaksanya melakukan hubungan seks dan bahwa mereka kemudian memiliki hubungan suka sama suka.
Postingannya dihapus kira-kira setengah jam kemudian dan dia tidak terlihat secara publik atau membuat pernyataan sejak saat itu, yang mengkhawatirkan komunitas tenis global.
Di Twitter, Rabu, media yang berafiliasi dengan pemerintah China CGTN merilis email yang disebut merupakan email yang dikirim Peng kepada Ketua WTA Steve Simon, yang juga CEO asosiasi tersebut, di mana dia mengatakan bahwa tuduhan penyerangan itu tidak benar.
"Pernyataan yang dirilis hari ini oleh media pemerintah China tentang Peng Shuai hanya menimbulkan kekhawatiran saya tentang keselamatan dan keberadaannya," kata Simon dalam sebuah pernyataan tertulis, dikutip Antara dari Reuters, Kamis.
"Saya sulit percaya bahwa Peng Shuai benar-benar menulis email yang kami terima atau percaya apa yang dikaitkan dengannya."
Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim di luar jam kerja.
Email yang dikaitkan CGTN dengan Peng mengatakan: "Saya tidak hilang ataupun tidak aman. Saya beristirahat di rumah dan semuanya baik-baik saja."
Baca juga:
- Angkat Trofi Gelar Petenis No. 1 Dunia untuk Kali Ketujuh, Djokovic: Memegang Rekor Ini Setelah Sampras, Luar Biasa
- Serunya Selebrasi Djokovic Usai Timnas Serbia Lolos ke Piala Dunia 2022
- Tujuh Kali Jadi Petenis No. 1 Dunia, Djokovic: Tujuan Besar untuk Akhiri Musim
- Menang Lagi, Novak Djokovic Kembali Buktikan Diri Sebagai Petenis No. 1 Dunia untuk Ketujuh Kalinya
Menurut laporan Reuters, selain CGTN dan media televisi berbahasa Inggris milik negara tersebut CCTV, tidak ada media China lainnya, hingga Kamis pagi, yang melaporkan email tersebut.
WTA dan ATP sebelumnya meminta China untuk menyelidiki tuduhan Peng.
"WTA dan seluruh dunia membutuhkan bukti independen dan dapat diverifikasi bahwa dia aman," kata Simon.
"Saya telah berulang kali mencoba menghubunginya melalui berbagai bentuk komunikasi, tetapi tidak berhasil."