Review Senzano Savana, Celah Cinta Diantara Kerasnya Hidup Pembunuh Bayaran
JAKARTA - Sutradara Rako Prijanto hadir dengan film baru berjudul Senzano Savana yang tayang di Klik Film. Film produksi Falcon Pictures ini dibintangi Adipati Dolken, Baby Jovanca, dan Revaldo.
Film ini mengisahkan tentang Senzano, seorang pembunuh bayaran. Sampai suatu titik, ia ingin berhenti dari kehidupan gelapnya. Ia ingin berhenti dan memulai hidup baru dengan ibunya.
Tekad berhenti itu digoda keinginan Rafi yang menawarkan bayaran berlipat ganda untuk membunuh seseorang yang ternyata mantan kekasihnya, Savana. Tugas itu didapatkan Senzano setelah dia memberanikan diri mendekati Savana lagi. Pendekatan yang melipat waktu dengan ciuman bibir yang panas, cukup berani untuk film Indonesia.
Baca juga:
Film ini mengambil tempo cepat dengan mengajak penonton untuk mengikuti langkah akhir Senzano sebagai pembunuh bayaran. Letupan-letupan senjata api juga terlihat vulgar, tanpa sensor. Bagian pembunuhan diambil dengan cepat kemudian tempo melambat di saat Senzano dan Savana beromantika dengan cinta masa lalu yang kandas. Pada akhirnya, romantisme dan romantikisme berakhir dengan gigitan.
Secara penggarapan, Rako Prijanto mencoba menawarkan padu padan warna yang nimim namun tegas untuk menciptakan ketegangan. Dari awal pembunuhan yang dilakukan, Senzano ditunjukkan sebagai pembunuh yang lihai. Namun, tugas akhirnya melibatkan hati dan kejutan yang tak pernah dia bayangkan.
Dimensi kehidupan yang nyaris tanpa hukum dam melupakan norma sosial di masyarakat sebenarnya cukup tertata dengan rapi, namun keterlibatan penyidik dalam pelarian Savana membuat banyak tanda tanya yang tak selesai. Bagaimana bisa pembunuhan berlalu begitu saja, jika simbol hukum masih dilibatkan dalam cerita? Bukankah darah dan letusan senjata api tidak bisa dihapus jejaknya begitu saja?
Tunggulah sampai akhir film Senzano Savana, pada akhirnya akan terlihat kisah yang sebenarnya dari Senzano Savana. Rako tidak ingin memperlihatkan kekerasaan sebenarnya, Rako ingin menawarkan peluang kesempatan kedua yang layak diperjuangkan oleh siapapun. Termasuk seorang pembunuh bayaran yang tak takut lagi dengan darah dan dosa.