Pesan Penting dari Ma'ruf Amin untuk Muktamar ke-34 NU
JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan agar Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) berjalan dengan mengutamakan musyawarah. Pada akhirnya mampu menciptakan kondisi sejuk dalam pemilihan berbagai jabatan di PBNU.
"Semua proses persidangan dan pemilihan nanti harus mengedepankan musyawarah. Kedepankan dulu musyawarah, sehingga suasananya sejuk," kata Wapres dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat 12 November.
Tadi pagi, Ma’ruf Amin yang juga duduk sebagai Ketua Majelis Tahkim (Dewan Etik) Muktamar ke-34 NU menerima kunjungan dari Ketua Steering Committee (SC) M Nuh, Sekretaris SC Asrorun Niam Soleh, Ketua Organising Committee (OC) M. Imam Aziz serta Sekretaris OC Syahrizal Syarif di kediaman resmi wapres di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai pelaksanaan Muktamar ke-34 yang dijadwalkan berlangsung pada 25-26 Desember 2021.
Muktamar ke-34 NU kali ini digelar dalam masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, berbagai persiapan disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Berkaitan dengan teknis, Muktamar ke-34 kali ini akan dilaksanakan di empat tempat.
Basis penyelenggaraan Muktamar di Pondok Pesantren Darussa’adah, meliputi pembukaan dan pleno. Sementara acara lain, seperti sidang komisi dilaksanakan di UIN Raden Intan, Universitas Lampung (Unila), dan Universitas Malahayati.
Wapres juga menyampaikan agar semua pihak menaati peraturan yang sudah disepakati dan diterapkan pada muktamar sebelumnya dalam pemilihan Rais Aam, ketua umum dan pengurus PBNU.
Baca juga:
Ma’ruf Amin meminta mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) tetap dijalankan. Sementara terkait pemilihan ketua umum, prosesnya harus dilakukan melalui pemungutan suara oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).
"Musyawarah untuk mencapai mufakat. Kalau tidak bisa, baru lakukan pemungutan suara," tukasnya.
Sementara itu, Imam Aziz mengatakan Ma’ruf Amin akan mengundang seluruh anggota Majelis Taklim guna membahas terkait kode etik yang akan diterapkan pada Muktamar ke-34.
Keberadaan Majelis Taklim tersebut penting dalam penyelenggaraan muktamar, karena NU merupakan organisasi para ulama dan menjadi tempat pembelajaran bagi semua pihak, kata Imam.
Ma’ruf Amin juga diagendakan akan menghadiri Muktamar ke-34 NU secara langsung di Lampung pada 23-25 Desember, guna memantau dan menjaga pelaksanaan Muktamar berjalan baik.
Anggota Majelis Tahkim Muktamar Ke-34 NU terdiri atas 10 ulama, yakni Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, Mustasyar PBNU sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Anwar Mansur, Mustasyar PBNU sekaligus Rais Syuriyah PWNU Nusa Tenggara Barat TGH Turmudzi Badaruddin, Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois dan Mustasyar PBNU Habib Lutfi bin Yahya.
Selanjutnya ada Rais Syuriyah PBNU KH Nurul Huda Jazuli, Mustasyar PBNU Abuya Muhtadi Dimyathi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan KH Zubair Muntashor, Rais Syuriyah PBNU KH Ali Akbar Marbun serta Mustasyar PBNU Prof KH Khotibul Umam.