LADI Masih Disanksi WADA, Akankan Merah Putih Berkibar di WSBK Mandalika?
JAKARTA - Salah satu event yang membanggakan warga Indonesia, World Superbike (WSBK) 2021 siap digelar di Sirkuit Mandalika pada pekan depan. Sayangnya, izin untuk mengibarkan bendera merah putih justru masih dipertanyakan.
Hal tersebut merupakan buntut dari sanksi yang dijatuhkan World Anti-doping Agency (WADA) terhadap Lembaga Anti-doping Indonesia (LADI). Dalam sanksi tersebut dijelaskan, Indonesia dilarang mengibarkan bendera merah putih dalam ajang internasional.
Terkait keputusan itu, LADI mengatakan bahwa mungkin masih ada kesempatan mengibarkan merah putih di Mandalika. Tapi, kembali lagi pada kebijakan federasi penyelenggara WSBK.
"Kalau dari segi penyelenggaraan mereka (pihak federasi) mungkin punya kebijakan sendiri, bisa saja mereka memberikan izin itu (mengibarkan bendera merah putih)," kata Wakil Ketua LADI, Reza Maulana kepada VOI, Kamis, 11 November.
Menurut Reza, soal pengibaran bendera merah putih memang bisa saja terjadi di area sirkuit ataupun di area paddock. Hal yang menjadi penekanan justru ketika ada pebalap Indonesia yang nantinya menang dan meraih podium.
Pasalnya, jika momen tersebut terjadi, jelas akan ada bagian di mana lagu Indonesia Raya dilantunkan dan bendera akan dikibarkan. Soal ini, Reza menegaskan bahwa masih akan tetap mengikuti sanksi yang diberikan WADA.
"Untuk segi pemenang, jika nanti ada pemenang dari Indonesia memang masih sesuai dengan sanksi WADA. Artinya, ya tidak akan bisa mengibarkan bendera di podium," katanya.
Baca juga:
"Namun untuk memutarkan lagu Indonesia Raya masih bisa kita ajukan ijinnya, seperti sebelumnya (Thomas Cup 2021)," lanjut Reza.
Terakhir, Rheza mengatakan pihaknya masih terus berkomunikasi dengan WADA dan FIA selaku penyelenggara WSBK untuk mendapatkan konfirmasi soal boleh tidaknya penempatan bendera di arena maupun emblem di pakaian balap yang digunakan nantinya.
"Kami harus konfirmasi lagi terkait boleh tidaknya (emblem merah putih di wearpack pebalap). Juga menanti keputusan federasi yang berbeda, karena ada federasi yang terkait dengan WADA dan tidak," tandasnya.