Nama Besar Artis Memengaruhi Harga di Dunia Prostitusi, Benarkah?

JAKARTA - Kasus prostitusi online di kalangan artis bukanlah hal yang baru, beberapa di antaranya diungkap polisi.

Ada anggapan, nama besar artis berpengaruh dengan harga yang harus dibayarkan dalam dunia ini. Masalah nama besar dan harga ini, menjadi bahan diskusi dalam acara 'Ruang Tamu' Era.id yang disiarkan secara daring, Selasa, 4 Agustus.

Founder Wepro Official, Nicco Adytia yang menjadi narasumber dalam diskusi itu mengatakan, sempat mendengar informasi tersebut. Tetapi, dia tak bisa memastikan kebenarannya, dengan alasan tidak pernah terlibat dalam lingkaran prostitusi di kalangan artis.

"Kalau sekilas dua kilas ada di kuping lewat, cerita-cerita pasti ada aja. Semakin naik semakin mahal itu secara logika realistis bisa saja itu," ucap Nicco menjawab pertanyaan pembawa acara.

>

Secara logika, kata Nicco hal itu bisa saja terjadi. Nicco membuat perumpamaan, dalam bisnis digital, ketika seorang artis memiliki pengikut (followers) yang banyak, maka akan semakin mahal biaya endorse artis tersebut.

"Kalau misalnya campaign, promote, endorse? Makin tinggi followers-nya, maka makin mahal biayanya, itu wajar. Tapi kalau di prostitute, saya kurang tahu," kata dia.

Hal serupa juga diucapkannya ketika menjawab pertanyaan soal banyak artis yang menjadi pelaku prostitusi. Edwin mengaku beberapa kali mendengar informasi itu. Tetapi, soal kebenarannya, lagi-lagi dia mengatakan harus dibuktikan terlebih dahulu.

"Memang bisa saja prostitusi di belakang lingkungan artis atau bawah tanahnya, tapi saya tidak tahu apakah itu bagaimana, seperti apa, segala macam," kata Nicco.

Sekadar informasi, beberapa artis Indonesia sempat terjerat kasus prostitusi. Semisal, Vanessa Angel yang ditangkap di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur pada 5 Januari 2019.

Kemudian, Vernita Syabilla yang ditangkap Satreskrim Polresta Bandar Lampung dengan barang bukti uang senilai Rp30 juta, pada 28 Juli.