Jokowi Bertemu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Indonesia Jalan Kerja Sama yang Fokus pada Ekonomi Hijau

JAKARTA - Indonesia dan Inggris sepakat meningkatkan hubungan bilateral. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kerja sama kedua negara tersebut akan difokuskan pada sektor ekonomi hijau atau green economy.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat menemani Kepala Negara melakukan kunjungan kerja dengan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pemimpin dunia COP26 di Glasgow, Skotlandia, Presiden Jokowi menyempatkan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

"Indonesia dan Inggris sepakat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Bapak Presiden juga mengarah untuk fokus pada kerja sama bidang ekonomi hijau," ujar Erick melalui akun Instagramnya @erickthohir, dikutip Selasa, 2 November.

Erick mengungkap ada sejumlah poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Salah satunya ihwal pengembangan ekonomi hijau.

Tercatat, pemerintah tengah membidik green economy secara masif. Tidak hanya itu, kesepakatan dan pertemuan resmi yang dilakukan tersebut juga merupakan bukti komitmen dari Indonesia untuk mengupayakan dan menerapkan Perjanjian Paris untuk mengurangi emisi gas karbon.

Adapun hasil dari komitmen tersebut membuahkan Indonesia akan nol emisi karbon pada 2060 atau bisa lebih cepat. Karena itu, Jokowi berjanji untuk sektor yang paling banyak menyumbang polusi akan ditekan dan mencapai puncak emisi pada 2030.

Pemerintah mencatat, Indonesia mempunyai potensi kekayaan alam seperti hutan tropis yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk paru-paru dunia. Untuk memperkuat green economy ini, transformasi energi menuju energi baru dan terbarukan harus dimulai.

Seperti diketahui, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri dan 41 pesen dengan dukungan internasional pada tahun 2030.