Refly Harun Prediksi Jusuf Kalla 'Turun Gunung,' Gencar Lobi Parpol Untuk Kendaraan Anies di Pilpres 2024
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun memprediksi Jusuf Kalla (JK) akan 'turun gunung' dalam peta politik tanah air menuju Pilpres 2024. Anies Baswedan, sosok yang selama ini moncer di berbagai hasil survei akan digandeng JK sebagai calon presiden.
Menurut Refly, ada 2 tugas penting yang akan dimainkan oleh JK untuk Anies. Pertama, dia akan mencari termasuk melobi sejumlah partai politik sebagai kendaraan Anies di Pilpres 2024.
"Jadi JK bukan sosok pasif yang akan duduk melihat siapa cappres. Tapi dia akan mencarikan parpol dan mencarikan wapres. Disitu JK akan berperan maksimal, terutama partai pendukung," terang Refly lewat kanal Youtube @Refly Harun dikutip Selasa, 2 Oktober.
Meski demikian, tugas untuk mencari pendamping Anies (cawapres) termasuk berat mengingat ada presidential threshold yang mengharuskan koalisi dari partai politik. Bila Anies resmi bergabung dengan salah satu partai, tentu barisan koalisi menawarkan cawapres dari kader internal parpol.
Baca juga:
- Breaking News! SBY Derita Kanker Prostat dan Segera Dirawat di RS Luar Negeri
- SBY Tetap Aktif Melukis Meski Sudah Divonis Sakit Kanker Prostat
- Ingkar Janji Soal Banjir, PSI ke Anies Baswedan: Takabur, Harusnya Sibuk Keruk Sampah Bukan Buku Panduan Banjir
- Anies Sebut Banjir Jakarta Sekarang Hanya Sehari Tapi di Kebon Pala Berhari-hari, Ini Penjelasan Wagub Riza
"Kalau misalnya PKS mendukung, Demokrat mendukung maka tinggal satu partai lagi. Kalau Demokrat mendukung misalnya, maka mereka akan maju dengan proposal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres," ucap Refly.
Bukan rahasia umum lagi kalau JK dekat dengan Anies Baswedan, meski hubungan keduanya jarang terekspos oleh media. Salah satu kelebihan JK sebagai 'kartu AS' Anies adalah kepiawaian dia dalam berpolitik.
Contohnya soal hubungan dengan sesama politisi senior. Misalnya Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo Subianto atau Joko Widodo. JK, sambung Refly, meski pernah berpasangan dengan SBY atau Megawati, tetap menjaga hubungan baik.
"Inilah kelebihan JK. Meski dia bersaing dengan SBY, tetapi setelah persaingan selesai, selesailah pula. Dengan Megawati, Jokowi tidak ada masalah. Dia jauh lebih piawai, mungkin dia tokoh yang sangat senior," ucap Refly.