JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto merasa gerah dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab yang terkesan bandel karena tidak mau mengikuti penanganan kesehatan sesuai protokol COVID-19 di Rumah Sakit Ummi Bogor.
Kegerahan ini tampak pada respons Bima dalam menanggapi Rizieq yang menolak untuk dilakukan tes swab ulang. Sebagai pimpinan daerah tempat Rizieq dirawat, Bima tak mau kerja Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bogor kecolongan karena tak diperkenankan untuk mengetahui hasil swab Rizieq sebelumnya.
Bahkan, saat ini Bima menegur pihak Rumah Sakit Ummi Bogor dan mengancam akan mengambil jalur hukum dengan pasal menghalang-halangi kerja pemerintah yang sedang berupaya mengendalikan pandemi COVID-19 di Kota Bogor.
Apa latar belakang Bima Arya yang membuatnya tampak begitu ingin menjaga pengendalian kesehatan di Kota Bogor? Apa yang mengantarkan Bima Arya menjadi Wali Kota Bogor dua periode?
Memiliki ayah seorang perwira polisi tak membuat Bima Arya Sugiarto meneruskan jejak karier sebagai aparat penegak hukum. Ia lebih memilih berada jalur politik yang mengantarnya hingga menjabat sebagai Wali Kota Bogor saat ini.
BACA JUGA:
Biodata Bima Arya
Bima Arya lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 17 Desember 1972. Anak pertama dari tiga bersaudara ini menamatkan pendidikan di SDN Polisi IV Bogor, SMPN 1 Bogor, dan SMAN 1 Bogor.
Ketertarikan Bima pada dunia politik tampak pada pendidikan tinggi yang dijalani. Bima lulus sebagai Sarjana Ilmu Politik, Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1996.
Selama di kampus, Bima menjalani organisasi sebagai Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI), Ketua II Senat Mahasiswa FISIP dan Badan Pekerja Sekretariat Forum Mahasiswa HI Indonesia.
Bima juga sempat menjadi Ketua Umum Panitia Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia (PNMHII) ke VII di Gedung Asia Afrika Bandung.
"Tahun 1998, Bima Arya adalah salah satu deklarator berdirinya PAN. Kala itu dia menjadi Sekretaris DPD PAN Kota Bandung tahun 1998-2000..
Ia melanjutkan pendidikan dan mendapat gelar Master of Arts, Studi Pembangunan Monash University Melbourne Australia pada tahun 1998, lalu Doktor Ilmu Politik, Australian National University Canberra Australia pada 2008.
Ayah Bima, Toni Sugiarto juga turut dikenal merakyat karena pernah menjadi pendiri Paguyuban Bogoriensis yang didirikan beserta tokoh-tokoh Bogor lainnya. Toni Sugiarto menjadi Ketua Umum Paguyuban Bogoriensis tahun 1993-1997.
Di sinilah jejak ayahnya yang diikuti Bima. Bima menjadi Ketua Umum Paguyuban Bogoriensis pada tahun 2011 sampai 2016.
Lebih lanjut, gelut Bima Arya di dunia politik makin terpancar saat Bima menjadi salah satu deklarator pendirian Partai berdirinya PAN pada tahun 1998. Saat ini, Bima menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Politik dan Komunikasi.
============
Profil Bima Arya
Nama Lengkap
Bima Arya Sugiarto
Nama Panggilan
Bima Arya
Tempat dan Tanggal Lahir
Paledang, Bogor, 17 Desember 1972
Agama
Islam
Profesi
Politisi
Gelar/Titel
Doktor Ilmu Politik
Pasangan
Yane Ardian, SE.
Anak
Kinaura Maisha, Kenatra Mahesha
__________
Pendidikan Formal
1985 : SDN Polisi 4 Bogor
1988 : SMPN 1 Bogor
1991 : SMAN 1 Bogor
1996 : Sarjana Hubungan Internasional FISIP Unpar
1998 : Master of Arts, Studi Pembangunan, Monash University Melbourne Australia
2006 : Doktor Ilmu Politik, Australian National University Canberra Australia
__________
Pekerjaan
1998-2001 Dosen Fisip Universitas Parahyangan
2001- Dosen Universitas Paramadina
2001-2002 Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Paramadina
2004-2006 Peneliti di Research School for Pasific and Asian Studies, Canberra.
2006-2010 Direktur Eksekutif Lead Intitute Paramadina
2007-2008 Konsultan di Partnership for Governance Reform, UNDP
2008-2010 Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia
2009-2010 Pemimpin Redaksi Majalah Rakyat Merdeka
2010 Dosen Pasca Sarjana Universitas Paramadina
2010 - Komisaris Charta Politika Indonesia
Organisasi dan Kepemimpinan
1992-1993 Wakil Ketua HIMAHI FISIP Unpar
1993-1994 Ketua Senat Fisip Unpar
1993-1995 Departemen Pemuda Paguyuban Bogoriensis
1998-2000 Direktur Eksekutif Solidaritas Masyarakat Anti Narkotika (SMART)
1998-2000 Wakil Sekretaris DPD PAN Kota Bandung
2002-2004 Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia
2009-2012 Ketua Umum Ikatan Alumni Smansa Bogor 2010-2015 Ketua PP Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP)
2010-2015 Ketua Dewan Pembina Gen A 2010-2015 Ketua DPP Partai Amanat Nasional
2011-2016 Ketua Umum Paguyuban Bogor
2013-2018 Ketua Umum DPP Matara (Matahari Nusantara)