JAKARTA - CEO sekaligus pendiri Telegram, Pavel Durov baru-baru ini menuliskan kekecewaannya terhadap pihak Apple yang membuat proses pembaruan aplikasinya tertunda.
Dalam sebuah pesan yang dikirimkan Durov di telegram "Durov's Channel", ia mengatakan bahwa salah satu yang membuatnya kecewa adalah tidak dapat mendistribusikan pembaruan Telegram tanpa kejelasan.
"Satu-satunya hal yang menurut kami mengecewakan adalah bahwa kami sering kali tidak dapat mendistribusikan versi baru Telegram karena "proses peninjauan" yang tidak jelas yang dikenakan pada semua aplikasi seluler oleh monopoli teknologi," tulis Durov.
Melanjutkan kekecewaannya, tampaknya Duriv ingin memberikan pembaruan Telegram kepada semua pengguna, namun mereka terjebak dalam ulasan aplikasi Apple selama dua minggu tanpa penjelasan.
"Pembaruan kami yang akan datang yang akan merevolusi cara orang mengekspresikan diri mereka dalam perpesanan telah terjebak dalam "ulasan" Apple selama dua minggu, tanpa penjelasan atau umpan balik apa pun yang diberikan oleh Apple," kata Durov lebih lengkap.
另请阅读:
Lebih lanjut soal kesulitan pengembang aplikasi dalam memberikan pembaruan, Durov mengaku bahwa ia merasa prihatin dengan pengembang-pengembang kecil yang mengalami kesulitan yang sama.
Karena, Telegram yang masuk ke dalam 10 besar aplikasi populer secara global saja masih dipersulit dengan kebijakan Apple yang tidak jelas, katanya.
"Orang hanya bisa membayangkan kesulitan yang dialami oleh pengembang aplikasi yang lebih kecil," tuturnya.
Menurut Durov, ini bukan hanya demoralisasi, tetapi itu juga menyebabkan kerugian finansial secara langsung ke ratusan ribu aplikasi seluler secara global.
Berdasarkan catatan The Verge, ini bukanlah pertama kalinya Durov memanggil Apple untuk proses peninjauan aplikasinya. Pada tahun 2018, Durov mengatakan bahwa Apple telah memblokir pembaruan untuk aplikasi Telegram iOS setelah Rusia melarang Telegram.
Kemudian, sehari setelah Durov memposting tentang masalah ini, Apple langsung menyetujui pembaruan Telegram.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)