JAKARTA - Pesta Juventus dan Bologna yang berhasil meraih tiket ke Liga Champions. Kemenangan Atalanta 2-1 atas AS Roma membantu Juve dan Bologna mengamankan tiket untuk berlaga di kompetisi kasta tertinggi Eropa.

Juve kembali berlaga di Liga Champions setelah absen di musim lalu. Gara-garanya, Juve dikenai sanksi atas pelanggaran financial fair play.

Sanksi berupa larangan bermain di kompetisi Eropa di level berapa pun selama satu musim. Selain itu Juve mendapat sanksi pemotongan 10 poin.

Buntutnya, Juve yang sebelumnya masuk empat besar terpaksa turun ke posisi tujuh. Meski masuk ke zona Europa Conference League, namun Bianconeri tetap absen. Posisinya digantikan Fiorentina yang berhasil lolos ke final.

Juve memastikan kembali berlaga di Liga Champions setelah bermain imbang 1-1 melawan penghuni dasar klasemen Salernitana di Stadion Allianz, Minggu, 12 Mei 2024 malam WIB.

Di laga itu, Juve yang bermain di kandang sendiri benar-benar kesulitan menghadapi lawan yang terdegradasi ke Serie B musim depan. Bahkan La Vecchia Signora alias si Nyonya Tua ini sempat kecolongan gol lewat Niccolo Pierozzi di menit 27.

Beruntung gelandang Adrien Rabiot menyelamatkan Juve dari kekalahan. Pemain tim nasional Perancis ini mencetak gol yang menyamakan skor 1-1 di injury time.

Hasil imbang itu menjadikan Juve tetap di posisi empat dengan poin 67. Sama dengan Bologna yang sukses menaklukkan Napoli 2-0. Hanya saja Juve kalah selisih gol sehingga Bologna yang naik ke peringkat tiga.

Musim ini, Serie A mendapat jatah lima tim yang lolos ke Liga Champions karena UEFA menambah jumlah peserta menjadi 36. Dengan demikian, posisi Juve sudah aman untuk kembali ke Eropa.

Selain Italia, berdasarkan koefisien yang sudah diperhitungkan, satu lagi liga yang mendapat jatah lima slot adalah Bundesliga Jerman.

Liga Inggris yang sempat mendominasi kompetisi Eropa terpaksa gigit jari karena tidak dapat jatah. Apalagi musim ini, klub-klub Premier League Inggris yang berlaga di Liga Champions dan Liga Europa sudah berguguran sebelum mencapai semifinal.

Pelatih Massimiliano Allegri menunjukkan kepuasannya dengan keberhasilan Juve kembali berlaga di Liga Champions. Menurut dia tim kian berkembang setelah melalui masa sulit.

"Siapa pun yang terjun di sepak bola tahu bahwa tim besar pasti memiliki pengalaman bagaimana menghadapi masa sulit dengan menjalani pertandingan-pertandingan yang tidak mudah. Kami juga akan terus berkembang," ucap Allegri

Meski turun peringkat, namun perolehan poin Juve sudah tidak bisa dikejar AS Roma yang menduduki posisi enam. Kegagalan Roma meraih poin penuh saat menghadapi Atalanta membuat mereka tidak hanya turun peringkat.

Mereka juga gagal merapatkan jarak poin dengan tim-tim di atasnya. Dengan memiliki poin 60 dan menyisakan dua laga lagi, mereka sudah tak bisa mengejar poin Juve.

Roma masih bisa memburu Atalanta yang menduduki posisi lima dengan poin 63. Namun Atalanta masih memiliki tiga pertandingan yang harus diselesaikan. Ini yang menjadikan La Dea berada di posisi terdepan dibandingkan Roma.

Kejutan di Serie A tak lain keberhasilan Bologna menembus Liga Champions. Ini untuk kali pertama Rossoblu bermain di kompetisi kasta tertinggi Eropa.

Mereka memang pernah berlaga di babak kualifikasi pada 1964. Namun Bologna gagal lolos dan akhirnya tak ikut berkompetisi.

Meski demikian Bologna pernah bermain di Piala Intertoto pada 2002. Di kompetisi kasta ketiga yang sudah dihapuskan itu Bologna kalah 5-3 lawan Fulham di laga final yang memakai format home and away.

Keberhasilan Bologna tidak terlepas dari kerja keras pelatih Thiago Motta. Sukses itu yang menjadikan Motta sempat menjadi incaran klub-klub top Italia dan Eropa.

Namun pemain depan Riccardo Orsolini menuturkan bila Bologna tak akan melupakan pelatih sebelumnya Sinisa Mihajlovic yang membangun tim. Mihajlovic dinilai sukses membangun dasar tim yang kemudian diteruskan Motta.

Dia membangun tim selama tiga tahun dan diberhentikan pada September 2022. Pada bulan Desember Mihajlovic meninggal karena leukimia yang sudah dideritanya sejak lama.

"Dia yang membangun pondasi tim. Dia mewariskan tim yang memiliki determinasi tinggi. Kami banyak belajar dari dia soal determinasi," kata Orsolini.

"Jujur, saat pertandingan Atalanta melawan Roma selesai, saya langsung berpikir tentang Sinisa," ujar dia.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)