YOGYAKARTA – Sejarah permainan catur menarik untuk disimak, mengingat catur merupakan salah satu permainan papan tertua di dunia.

Menurut Hugh Chisholm dalam Encyclopedia Britannica, Catur adalah permainan papan strategi yang dilakukan oleh dua orang pada sebuah papan kotak-kotak yang terdiri dari 64 kotak, yang disusun dalam petak 8x8 dan terbagi sama rata dalam kelompok warna putih dan hitam.

Catur termasuk dalam permainan yang paling populer di dunia. Jutaan orang memainkan catur, baik untuk hobi, hiburan ataupun bersaing secara kompetitif dalam kejuaraan.

Sejarah Permainan Catur

Dalam buku A History of Chess yang ditulis oleh HJR Murray pada 1913, permainan catur disebut berasal dari India bagian utara, kemudian meluas ke Persia (Iran), hingga ke seluruh Asia, dikutip VOI dari laman Ichess.

Di India atau Persia, catur merupakan bagian dari pendidikan yang ada dalam lingkungan keraton bangsawan.

Ketika memainkan catur, orang-orang Persia menggunakan istilah ‘Shah’ yang berarti raja dan ‘Shah Mat!’ yang artinya raja sudah mati dan tidak bisa bergerak.

Kedua istilah tersebut mirip dengan istilah yang dipakai dalam permainan catur hari ini, yakni ‘check’ dan checkmate’ dalam bahasa Inggris. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata ‘check’ bermakna ‘skak’ dan ‘checkmate’ artinya ‘skakmat’.

Menurut Britannica, salah satu yang diindikasikan sebagai asal mula catur modern adalah permainan lerang yang disebut Chaturangga. Permainan ini disebutkan dalam epik Mahabarata India.  

Chaturangga dan permainan catur modern memiliki dua kesamaan, yakni bidak yang berbeda memiliki kekuatan yang berbeda dan kemenangan permaian raja pada catur modern.

Permainan chaturangga kemudian berkembang menjaadi Shatranj alias chatrang. Shatranj juga mirip dengan chaturanga. Hanya saja, di permainan Shatranj terdapat perwira dan firzan (menteri).  

Pemenang dalam permainan ini adalah ketika seorang pemain berhasil menghilangkan seluruh bidak lawan, memamerkan raja, atau dengan memastikan raja ditangkap.

Kelompok lain menyebut catur lebih dulu dimainkan di China sebelum ditemukan di India. Kala itu catur disebut dengan nama XianQi yang berarti permainan gajah. Permainan ini diperkirakan ditemukan pada tahun 200 sebelum masehi (SM) oleh seorang komandan bernama Han Xin.

Kendati demikian, permainan catur sempat mengilang dan kembali muncul di China pada abad ke-7 M dengan sejumlah aturan baru.

Permainan ini kemudian menyebar ke seluruh dunia karena dibawa oleh orang-orang China yang bermigrasi ke Asia Timur, Eropa melalui Persia, hingga jazirah Arab dan Afrika.

Sejarah Permainan Catur Modern

Di Eropa, permainan catur berkembang dengan sangat signifikan. Catur dimainkan di atas papan bewarna hitam dan putih yang sebelumnya kotak-kotak berwarna sama.

Ilustrasi Permainan Catur
Ilustrasi permainan catur modern (taintedtextures/Pixabay).

Selanjutnya, dibuat peraturan bahwa pion boleh maju dua kotak pada langkah pertama. Selain itu, menteri (ratu) diperbolehkan bergerak lebih leluasa baik maju ke depan maupun diagonal.

Perlahan namun pasti, permainan catur mengalami perkembangan. Mulai dari nama, bentuk, serta peraturan permainannya.

Pada abad ke-15, peraturan dan teori permainan catur mulai dibukukan. Buku yang memuat teori dan aturan catur diberi judul Repeticion de amores y Arte de Ajedrez. Buku tersebut ditulis oleh Luis Ramirez de Lucena.  

Turnamen catur pertama kali diselenggarakan pada tahun 1886. Di tahun itu pula, Kejuaraan Dunia Catur pertama kali digelar. Kala itu, yang berhasil menjadi Juara Catur Dunia adalah Wilhelm Steinitz. Di Indonesia, permainan catur diperkenalkan oleh orang-orang Belanda.

Demikian sejarah permainan catur yang perlu Anda ketahui. Catur dimainkan secara bergantian, dan setiap pemain mendapatkan hak dan kesempatan yang sama


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)