JAKARTA - Tidak ada yang benar-benar percaya jika Lionel Messi akhirnya berlabuh di Juventus dan membentuk duet maut bersama Cristiano Ronaldo. Jika itu benar-benar terjadi, penggemar Barca dan Madrid sudi berdamai? 

Mari kita tunda kenyataan untuk sementara dan bayangkan bahwa setelah persaingan hebat di La Liga, dua ikon hebat ini berbagi ruang ganti. 

Olahraga telah menyaksikan beberapa persaingan yang luar biasa. Ada Larry Bird dan Magic Johnsosn, Anatoly Karpov dan Garry Kasparov, lalu Rafel Nadal dan Roger Federer. Dan sepak bola pun tidak berbeda dengan adanya duopoli Messi dan Ronaldo.

Melihat mereka berduet di Juventus pasti akan menyenangkan semua penggemar sepak bola. Tetapi, bisakah pendukung Messi benar-benar mendukung Ronaldo, dan sebaliknya? 

Bisakah penggemar Real Madrid dan Barcelona melihat diri mereka secara aktif melakukan perayaan gol yang diciptakan dua sosok rival ini? 

Pastinya, semua mata akan tertuju ke Turin. Siapa yang sudi melewatkan pertandingan di mana Messi dan Ronaldo menjadi tandem maut di lini serang? Semua orang berlangganan tv cabel, jersey bernomor punggung mereka pun bakal laris di pasaran.

Messi belum pernah memenangkan gelar Liga Champions sejak 2015. Dan Cristiano belum pernah melewati perempat final sejak meninggalkan Real Madrid. 

Jadi, bersatunya kedua ikon sepak bola ini akan menjadi pesan buat Neymar, Kylian Mbappe, Robert Lewandowski, Kevin De Bruyne dan Erling Haaland. Dengan bersatu, mereka akan lebih kuat. 

Jika Messi pindah, Si Nyonya Tua tiba-tiba akan memiliki 11 penghargaan Ballon d'Or, 10 Sepatu Emas Eropa, sembilan gelar Liga Champions dan lebih dari 1200 gol. Mereka akan menjadi favorit untuk memenangkan setiap gelar. Kecuali mungkin Tour de France dan Seri Bisbol Dunia 

Juve bisa membalas kekalahan mereka di Eropa 

Dua final Liga Champions di mana Juventus kalah dalam satu dekade terakhir adalah melawan Messi di Barcelona pada 2015, dan melawan Ronaldo di Real Madrid pada 2017. Dengan membawa mereka ke Turin, mereka akan menghilangkan rintangan yang menghalangi mereka untuk memenangkan Liga Champions sejak 1996. 

Messi dan Ronaldo sendiri hanya pernah kalah di satu final Liga Champions di antara mereka - di mana mereka saling berhadapan saat Barcelona mengalahkan Manchester United di 2009.

Siapa eksekutor Penalti?

Pernikahan yang sempurna hanya ada di film. Dengan 14 penalti yang dicetak Ronaldo musim lalu, apakah dia akan dengan senang hati melepas sumber gol yang menguntungkan itu kepada Messi? 

Tapi demi kebutuhan tim, ideal bagi Messi untuk menjadi pengumpan Ronaldo, mengingat persona kapten Argentina yang tidak egois dan kreatif. Tetapi apakah Messi bersedia menjadi nomor dua di belakang Ronaldo? 

Semua pertanyaan ini harus dijawab oleh Andrea Pirlo. Dia pasti akan menjadi pelatih paling istimewa dalam sejarah sepak bola, dan satu-satunya yang bisa menyombongkan diri di masa tuanya lantaran pernah melatih dua pemain fenomenal.

Dia bisa menjadi Zinedine Zidane bagi Ronaldo, dan Pep Guardiola bagi Messi. Tapi, apakah mungkin Messi berlabuh di Turin? Fans Barca dan Madrid sudah siap islah?


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)