JAKARTA - Media ternama dari Amerika Serikat, New York Times, belum lama ini membahas kiprah bulu tangkis Indonesia. Cabang olahraga yang begitu populer dan mendarahdaging di Indonesia.
Dalam artikelnya yang berjudul, "When You Say Badminton, You Say Indonesia", New York Times menceritakan perjalan olahraga bulu tangkis di Tanah Air. Sejumlah legenda pun dimintai keterangan untuk menceritakan secuil sejarah olahraga tepok bulu itu.
New York Times juga mengangkat bagaimana bulu tangkis bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang diisi beragam etnis dan suku. Hal ini diungkapkan pemilik Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Tangkas, Yuppy Suhandinata.
Dia mengatakan, bulu tangkis Indonesia memadukan pemain dari berbagai etnis, agama dan latar belakang yang berbeda. Meski sebagai negara mayoritas muslim, Indonesia diperkuat pemain dari semua agama, termasuk etnis tionghoa.
另请阅读:
Yuppy menceritakan, sebelum berlatih atau bertanding, para pemain selalu memanjatkan doa berdasarkan keyakinan masing-masing. Semuanya berkumpul, tanpa ada yang dibedakan.
Tradisi ini, tutur Yuppy, selalu dibawa di level tertinggi. Bahkan, dalam level tim nasional.
Menurut Sekretaris Jenderal Persatuan Buku Tangkis Seluruh Indonesia, di Indonesia saat ini ada lebih dari sejuta pemain bulu tangkis yang aktif. Semuanya berasal dari beragam suku dan budaya, namun bersatu demi nama Indonesia.
"Ketika Anda pergi ke desa kecil, Anda bisa melihat di sore hari, mulai dari pukul enam hingga malam hari, orang bersama-sama bermain bulu tangkis," ujar legenda Indonesia, Rudy Hartono, kepada New York Times dalam artikel tersebut.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)