SAMPIT - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menyebut sebanyak 34 calon haji yang masuk jadwal keberangkatan tahun 2025 mengundurkan diri.
“Kuota haji Kotim 2025 ini ada 206 orang dan yang sampai saat ini telah melakukan verifikasi ada 188 orang. Dari jumlah tersebut ada 34 orang yang mengundurkan diri,” kata Kepala Kemenag Kotim Khairil Anwar di Sampit, Sabtu.
Selain 34 orang yang mengundurkan diri, Khairil juga mengungkap ada empat calon haji lainnya yang masih belum memberikan kepastian melanjutkan atau tidak.
Kendati demikian, Kemenag masih memberi waktu bagi calon haji untuk memikirkan lebih lanjut sebelum keputusan akhir sampai dengan Februari 2025.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pengunduran diri ini murni keinginan dari para calon haji dengan alasan berbeda-beda, di antaranya ada yang membatalkan karena pasangan atau keluarga yang direncanakan berangkat bersama telah meninggal.
另请阅读:
“Padahal kalau ada yang meninggal dunia, misalnya orang tua atau suami, itu bisa digantikan oleh ahli waris di bawahnya,” kata dia.
Ada pula yang masih ragu-ragu dan menunggu kepastian biaya perjalanan ibadah haji (Bipih). Sementara hingga saat ini belum ada kepastian besaran Bipih dari pemerintah pusat.
“Untuk Bipih sampai saat ini belum ada, karena belum ada rapat antara Kemenag pusat dengan Komisi VIII DPR, jadi kami belum mengetahui apakah Bipih tahun ini naik atau turun, tetapi kemungkinan tidak beda jauh dari tahun kemarin,” ujarnya.
Khairil menyayangkan adanya calon haji yang memilih mengundurkan diri mengingat kuota haji setiap tahunnya terbatas, sedangkan daftar tunggu haji terus bertambah.
Di Kotim, meski ia tak menyebutkan berapa banyak yang mengantre di daftar tunggu, diperkirakan butuh waktu 26 tahun untuk menyelesaikan antrean calon haji tersebut.
Selain itu, daftar tunggu haji yang menjadi acuan adalah dari Kemenag Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan nomor urutnya acak dari seluruh kabupaten/kota di wilayah setempat.
Walaupun calon haji yang mengundurkan diri berasal dari Kotim namun penggantinya bisa saja dari kabupaten lain yang berada pada urutan di bawahnya.
“Kuota yang kosong itu tetap akan diisi oleh calon lain, tetapi kami tidak tahu apakah yang mengisi itu dari Kotim atau kabupaten lain, karena sistem antreannya itu urut kacang dari kabupaten/kota se-Kalteng. Makanya, sayang sekali kalau kuota kita tidak terisi optimal,” katanya.
Khairil pun berharap jumlah calon haji yang mengundurkan diri tidak bertambah. Bahkan, bagi yang mengundurkan diri diharap bisa mempertimbangkan kembali sebelum batas waktu yang ditentukan. Meskipun, Kemenag tidak bisa memaksakan, karena keputusan akhir tetap di tangan calon haji.
“Mudah-mudahan kuota tahun ini bisa tercapai, kami terus sosialisasikan untuk bisa mencapai kuota sesuai dengan yang diharapkan,” demikian Khairil.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)