JAKARTA - Kontak tembak terjadi lagi di Papua. Rombongan TNI dan Polri ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Situasi di Hipadipa saat ini dipastikan terkendali.

“Ada yang menembak dan terjadi kontak tembak siang tadi. Tidak ada korban,” kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dihubungi VOI, Jumat, 25 September.

Penembakan terjadi terhadap rombongan yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus  penembakan yang terjadi di Hipadipa termasuk untuk mengungkap kasus meninggalnya Pendeta Yeremias Zanambani.

“Tembakan ke rombongan setelah olah TKP pendeta yang meninggal,” sambungnya. 

Sementara itu dikutip Antara, wilayah Hipadipa saat ini "dikuasai" kelompok bersenjata. Sedangkan untuk mencapai kawasan itu harus ditempuh sekitar sembilan jam perjalanan lewat darat.

Polisi memperkirakan ada enam kelompok KKB di wilayah tersebut. Mereka diduga memiliki 17 senjata api yang dirampas dari TNI-Polri.

Polisi sebelumnya menduga pendeta Yeremias Zanambani ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Bomba, Distrik Hitadipta, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Penembakan ini mengakibatkan pendeta Yeremias meninggal dunia.

“Isu yang beredar bahwa kasus penembakan yang mengakibatkan Pendeta. Yeremias Zanambani dilakukan oleh aparat TNI itu tidak benar. KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) melalui juru bicaranya saat ini kembali menebar fitnah dengan mengatakan bahwa TNI lah pelaku penembakan. Saat ini KKB sedang mencari momen untuk menarik perhatian di Sidang Umum PBB akhir bulan ini,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, Senin, 21 September.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)