JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul meminta para tokoh dan deklarator Koalisi Aksi Masyarakat Menyelamatkan Indonesia (KAMI) untuk belajar menunjuk hidung sendiri sebelum melawan Presiden Joko Widodo. 

Hal ini disampaikan Ruhut untuk menanggapi deklarasi KAMI yang dilakukan Selasa, 18 Agustus kemarin serta pernyataan gerakan tersebut yang mengenai tidak maksimalnya pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia dan makin memburuknya perekonomian.

"Sudahlah belajarlah mereka semua menunjuk hidungnya dulu sebelum menunjuk hidung orang lain. Apalagi melawan Pak Joko Widodo," kata Ruhut saat dihubungi VOI, Rabu, 19 Agustus.

Ruhut mengaku, dirinya hanya bisa tertawa saat mengetahui KAMI mendeklarasikan dirinya untuk menyelamatkan Indonesia. "Kenapa? Kalau Rocky Gerung, okelah dia enggak pernah di pemerintahan. Akibatnya gitulah gaya dia. Tong kosong nyaring bunyinya. Hanya tahu mendungu-dungukan orang dan pernah di parpol tapi parpolnya tidak jelas," ungkapnya.

"Kalau yang lain itu Rizal Ramli, malu banyak bicara. Jangan omdo. Omongan dia. Dia pernah jadi Menko Maritim. Begitu juga si Refly Harun," imbuhnya.

Menurut dia, mereka yang pernah duduk di pemerintahan Presiden Jokowi harusnya bisa lebih menjaga sikap. Jangan sampai ada kesan sakit hati karena telah dicopot dari jabatannya. "Apa yang dia perbuat, akhirnya dipecat ya kok marah-marah," tegasnya.

Lebih lanjut, Ruhut mengatakan deklarasi KAMI tersebut tak akan berdampak apapun kepada para pendukung Jokowi seperti dirinya. Menurutnya, deklarasi ini hanyalah riak kecil dan tak akan berdampak apapun bagi pemerintah. Apalagi, dia meyakini Jokowi akan mampu membawa Indonesia menghadapi permasalahannya.

"Jadi sudahlah diketawain saja mereka sampai aku tertawa termehek-mehek," ujarnya.

Sebelumnya, KAMI dideklarasikan di Tugu Proklamasi, Jakarta oleh Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh termasuk mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Din Syamsuddin menegaskan KAMI dibentuk untuk membantu menangani persoalan bangsa.

"Bangsa Indonesia mengalami masalah besar, maka marilah kita bangkit untuk menyelamatkan. Saya pribadi dan tokoh lintas agama, kita ingin menyelamatkan negeri tercinta sebagai tanggung jawab kebangsaan, sebagai tanggung jawab kerakyatan,” kata Din Syamsuddin dalam deklarasi, Selasa, 18 Agustus.

Di hadapan massa, Din Syamsuddin menegaskan, KAMI dibentuk sebagai gerakan moral. Gerakan ini bercita-cita menegakan kebenaran dan menciptakan keadilan bagi masyarakat.

“Kami sebagai gerakan moral, bersama-sama kita bergerak dan berjuang. Bahwa gerakan moral tidak sepi dari politik, kita juga berpolitik. Tapi politik moral, politik berbasis nilai-nilai moral,” sambung Din.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)