JAKARTA - Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh termasuk mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Din Syamsuddin menegaskan KAMI dibentuk untuk membantu menangani persoalan bangsa.
“Bangsa Indonesia mengalami masalah besar, maka marilah kita bangkit untuk menyelamatkan. Saya pribadi dan tokoh lintas agama, kita ingin menyelamatkan negeri tercinta sebagai tanggung jawab kebangsaan, sebagai tanggung jawab kerakyatan,” kata Din Syamsuddin dalam deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa, 18 Agustus.
Bukan hanya di Jakarta, deklarasi KAMI diklaim Din Syamsuddin digelar bersamaan di sejumlah kota seperti Solo, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Medan, Semarang, Bandung, Palembang, Makassar, Banjarmasin. Deklarasi juga disebut Din Syamsuddin dilakukan oleh perwakilan Kami di luar negeri seperti AS, Australia juga Swiss.
Di hadapan massa, Din Syamsuddin menegaskan, KAMI dibentuk sebagai gerakan moral. Gerakan ini bercita-cita menegakan kebenaran dan menciptakan keadilan bagi masyarakat.
“Dan kami sebagai gerakan moral, bersama-sama kita bergerak dan berjuang. Bahwa gerakan moral tidak sepi dari politik, kita juga berpolitik. Tapi politik moral, tetapi politik berbasis nilai-nilai moral,” sambungnya.
Din Syamsuddin juga mengingatkan agar pendukung KAMI tetap waspada. Dia menduga ada upaya menggembosi KAMI.
“Sangat mungkin ada yang tidak suka, sangat mungkin ada tekanan dan intimidasi sebagai bentuk rekayasa yang ingin menggembosi gerakan kita,” tuturnya.
Sementara itu deklarator KAMI, Gatot Nurmantyo menyinggung banyak hal soal kondisi Indonesia. Gatot bercerita soal perjalanannya beberapa tahun lalu soal kerawanan terhadap keutuhan bangsa.
“Perlu kita bersatu dalam keyakinan bersama, sebagai bangsa jangan mau dipecah belah untuk kepentingan apa pun. Ingat kita negara yang kaya dan makmur. Masyarakat yang toleran dan penuh gotong royong. Mari di kondisi sulit saat ini, kita punya kekuatan luar biasa. Kita punya potensi untuk jadi negara maju,” ujar Gatot.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)