JAKARTA - Joe Biden dan Kamala Harris tampil bersama untuk pertama kalinya dalam kampanye di Wilmington, Delaware. Biden memenuhi momen itu dengan pujian-pujian bagi Harris.

Dalam pidatonya, Biden mengatakan Harris adalah pilihan terbaik untuk membantunya menyingkirkan Donald Trump dari Gedung Putih. Biden menyebut Harris sebagai mitra pemerintahan yang berpengalaman dan berprestasi. Modal kuat bagi agenda kampanyenya.

"Saya yakin telah memilih orang yang tepat untuk bergabung dengan saya sebagai wakil presiden Amerika Serikat berikutnya. Dan itu adalah Senator Kamala Harris," kata Biden di sebuah gimnasiun di kota tersebut, Rabu, 13 Agustus.

"Dia siap untuk menjalankan tugas ini pada hari pertama. Kami berdua siap untuk bekerja membangun kembali negara ini," katanya menyanjung Harris yang duduk di belakangnya di atas panggung.

Penampilan bersama itu terjadi hanya beberapa hari sebelum Biden secara resmi menerima pencalonan presiden dari Partai Demokrat pada konvensi partai pekan depan. Konvensi itu, menurut rencana akan berlangsung virtual karena pandemi COVID-19.

Konvensi Partai Republik, di mana Presiden Trump akan dinominasikan untuk mengejar masa jabatan empat tahun kedua akan dilangsungkan sepekan kemudian. Kontestasi itu akan bergulir selama sepuluh pekan menuju pemilihan pada 3 November.

Kekuatan Harris

Sebagaimana kami jelaskan dalam artikel "Mengenal Kamala Harris, Calon Wakil Presiden Joe Biden yang Membuat Kubu Trump Ketakutan", kubu Trump telah menyatakan kekhawatiran akan kehadiran Harris di dalam kontestasi pemilu AS. Harris disebut-sebut dapat mengganggu upaya Trump membersihkan catatan rasisnya.

Harris adalah senator AS berusia 55 tahun dari negara bagian California. Proses pemilihan Harris menarik perhatian sejak awal. Posisi sebagai pendamping Biden disebut-sebut modal besar bagi karier politik Harris di masa depan.

Biden yang berusia 77 tahun akan jadi presiden tertua jika dia menang. Hal itu mengindikasikan spekulasi bahwa Biden tidak akan mencalonkan diri kembali pada 2024.

Harris adalah wanita kulit hitam pertama dan orang AS keturunan Asia pertama yang tampil dalam pemilu AS. Ia merupakan putri dari dua imigran. Ibunya dari India dan ayahnya dari Jamaika.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)