Satgas Kontingen Garuda TNI Bantu Kerahkan Ambulans Evakuasi Ledakan Beirut
Ilustrasi ambulans (Hans/Pixabay)

JAKARTA - Personel TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda (Konga) XXIII-N/United Nation Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) ikut bergerak ke lokasi ledakan di Beirut, Libanon untuk memberikan pertolongan. 

"Anggota kita Satgas Hospital Level 2 telah berangkat dari Naquora untuk membantu penanganan akibat ledakan tersebut," kata Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Jenderal TNI Victor Hasudungan Simatupang saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, 5 Agustus.

Lebih lanjut dia mengatakan, TNI juga menerjunkan satu unit ambulans dari Hospital Level 1 yang dipimpin oleh Kapten Doni Saputra dan seorang anggotanya, Serka Syehta. Ambulans tersebut dikemudikan oleh seorang supir dari Ambulance India CSGT Musthaq Bhat.

"Sekarang meluncur ke Beirut untuk membantu evakuasi korban ledakan atas perintah UNIFIL FC," ujarnya.

Sebelumnya, Sebuah ledakan besar di gudang-gudang pelabuhan dekat Beirut tengah menewaskan lebih dari 50 orang, melukai lebih dari 3.000 orang. Ledakan ini berimbas kepada hancurnya jendela, batu dan membuat jalanan di ibu kota Libanon itu bergetar. 

Gudang yang meledak menyimpan 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan bahan untuk pupuk dan peledak. 

Dilansir Reuters, para pejabat mengatakan, mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat saat proses evakuasi nanti. Ledakan ini adalah yang paling kuat dalam beberapa tahun yang melanda Beirut, yang sudah pulih dari krisis ekonomi dan lonjakan infeksi coronavirus.

Satu sumber keamanan mengatakan, banyak korban dibawa untuk dirawat di luar kota, karena rumah sakit-rumah sakit di Beirut penuh dengan korban luka. Ambulans dari utara dan selatan negara itu, dan lembah Bekaa di timur, diperbantukan untuk mengevakuasi korban.

Kedutaan AS di Beirut memperingatkan warga di kota itu tentang laporan gas beracun yang dikeluarkan oleh ledakan itu. Mereka mendesak setiap orang untuk tetap tinggal di dalam rumah dan mengenakan masker. 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)

相关新闻