YOGYAKARTA – TBC (Tuberculosis) merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB). TBC termasuk penyakit kronis yang menular dan dapat menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani dengan baik. Gejala utama TBC adalah batuk terus menerus selama dua minggu disertai dengan penurunan berat badan. lantas, apakah TBC bisa sembuh total? Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Apakah TBC Bisa Sembuh?
Kendati termasuk penyakit kronis dan memiliki gejala serius, TBC bisa disembuhkan dengan tuntas asalkan patuh mengonsumsi obat selama jangka waktu yang dianjurkan dokter.
Adapun jangka waktu pengobatan TBC bervariasi, tergantung pada berat ringannya penyakit, mulai dari minimal 6 bulan hingga 12 bulan atau 1 tahun.
Dikutip dari AI-Care, obat TBC yang biasa diresepkan oleh dokter terdiri dari 4 antibiotik, yakni Isoniazid, Rifampisin, Ethambutol, dan Pirazinamid.
Besaran dosis yang diberikan dokter akan disesuaikan dengan berat badan pasien. Obat-obatan ini harus dikonsumsi secara teratur selama jangka waktu yang dianjurkan sampai penderita benar-benar sembuh.
Apakah TBC Bisa Kembali Kambuh?
Dikutip dari laman TB IndonesiaSetelah menjalani menjalani pengobatan dengan tuntas, terkadang penyintas bisa kembali merasakan gejala TBC secara berulang.
Gejala TB yang kambuh umumnya sama dengan geala saat pertama terinfeksi Mycobacterium tuberculosis, yakni:
- Batuk terus-menerus (bisa disertai darah)
- Sesak napas dan nyeri dada
- Keringat di malam hari
- Demam
Batuk merupakan respon tubuh untuk mencegah dan mengeluarkan benda asing yang masik ke saluran pernapasan, seperti lendir atau dahak. Batuk dan sesak napas merupakan gejala umum TBC kambuh.
Penyebab TBC Kambuh
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kambuhnya penyakit TBC, antara lain:
- Kegagalan pengobatan TBC
Bakteri yang menyebabkan TBC bisa kebal atau resisten terhadap obat TBC jika penderita tidak menjalani pengobatan dengan tuntas atau tidak disiplin meminum obat sesuai dengan anjuran dokter.
Hal ini sering terjadi ketika kondisi pasien membaik setelah menjalani pengobatan di minggu-minggu pertama. Pada fase ini, banyak penderita TBC yang berpikir bahwa dirinya sudah sembuh total sehingga menghentikan pengobatan dengan sendirinya.
Pada tahap ini, TBC tidak bisa dibilang kambuh, sebab yang terjadi adalah infeksi bakteri TBC belum hilang atau berhenti sepenuhnya. Dengan kata lain, pengobatan TBC yang dijalani pasien gagal.
- Melakukan kontak erat dengan sumber infeksi lain yang belum diobati
TBC juga bisa kambuh jika penyintas melakukan kontak erat dengan penderita TBC yang belum diobati. Selama masih ada sumber penularan TBC di lingkungan tempat tinggal, maka semakin tinggi risiko kambuhnya penyakit TBC.
BACA JUGA:
- Daya tahan tubuh melemah
Lemahnya daya tahan tubuh bisa meningkatkan risiko TBC kembali kambuh setelah sembuh. Kelompok yang memiliki daya tahan tubuh lemah yakni Orang dengan HIV (ODHIV), gizi buruk, atau pasien imunokompromais.
Demikian informasi tentang apakah TBC bisa sembuh. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)