JAKARTA - Seorang mantan petugas polisi membahas kehidupannya yang unik. Ia menjalani dua profesi sekaligus selama tujuh tahun; siang jadi polisi, malam jadi dominatriks.
Mantan komisaris polisi yang cantik itu mengklaim dirinya terinspirasi oleh pekerja seks dan pelacur yang dia temui saat bekerja. Dominatriks sendiri merupakan wanita yang mengambil peran dominan dalam aktivitas BDSM.
Sarah Keller, dari Duisburg, Jerman pertama kali menghadiri pesta fetish dengan seorang teman pada tahun 2011. Fetihs adalah suatu bentuk hasrat seksual di mana kepuasan dikaitkan dengan tingkat abnormal ke objek tertentu, pakaian, bagian tubuh.
Meskipun bekerja di kepolisian, Sarah tertarik pada BDSM, perbudakan dan adegan dominasi.
“Saya merasa betah dengan polisi dan itu pasti pekerjaan yang baik, tetapi ada sesuatu yang hilang," kata Sarah dilansir dari Daily Star, Kamis, 8 Oktober.
“Saya ingin melakukan hal-hal dalam hidup yang benar-benar memberi saya kegembiraan. Dalam kehidupan pribadi saya, saya selalu menyukai BDSM.
"Ini memberi saya rasa memuaskan untuk memimpin orang dan melatih kekuatan."
另请阅读:
Jadi, selama tujuh tahun lamanya polisi seksi itu menjalani kehidupan ganda. Dia memerangi kejahatan pada siang hari sebelum mengenakan pakaian lateks dominatriks di malam hari dan mulai bekerja pada kliennya.
Ketika dia menjadi perwira, Sarah sering menyelidiki kejahatan seks dan berbicara dengan pelacur. Para wanita itu akan berbagi cerita dan memicu keinginan Sarah untuk bergabung dengan adegan fetish.
Sayangnya, Sarah akhirnya blak-blakan ketika foto-foto tidak senonohnya menyebar di antara temannya di kantor polis melalui pesan WhatsApp.
Sarah menambahkan: “Saya memperhatikan bahwa gaya hidup saya menjadi semakin berbeda dari kebanyakan rekan kerja.
“Nilai-nilai seperti memiliki rumah sendiri atau menabung untuk masa pensiun jauh lebih penting bagi saya daripada aspek perasaan nyaman dengan tubuh Anda sendiri dan menikmati kebebasan.”
Jadi, pada 2017, Sarah berhenti dari pekerjaannya dan mulai bekerja sebagai dominatrix dengan nama Calea Toxic.
Ia sekarang memiliki lebih dari 27.900 pengikut Instagram dan telah berpose di sampul majalah fetish.
Dia muncul di studio dominatrix di seluruh Eropa, dapat disewa untuk pemotretan dan menawarkan "layanan khusus" untuk pria kaya.
Ditambah lagi, Sarah bahkan membantu pasangan untuk bereksperimen dan mencoba fantasi tabu mereka.
Sarah berkomentar: “Bermain gim dengan lateks, cambuk, dan perbudakan memungkinkan saya menghilang ke tempat yang sama sekali berbeda.
“Bagi saya, uang bukanlah bagian terpenting mengapa saya melakukan apa yang saya lakukan.
"Saya ingin mengejar pekerjaan saya secara mandiri dan karena motivasi saya sendiri."
Sarah menghasilkan uang jauh lebih banyak dari yang dia dapatkan sebagai komisaris polisi - yang membayar sekitar 100 ribu poundsterling setahun di Jerman.
Wanita mengesankan itu mengklaim bahwa rasa tanggung jawab yang dia rasakan membuat menjadi seorang dominatriks mirip dengan seorang petugas polisi.
"Saya kira perbedaan utamanya adalah seragam," tandasnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)