JAKARTA - Pandemi COVID-19 tidak menyulitkan Kotak untuk tetap berkarya. Hari ini, Jumat, 25 September, band ini melepas album terbaru mereka bertajuk Identitas.

Ada sebuah titik pendewasaan yang Kotak hendak sampaikan dalam album terbaru ini. Jika sebelumnya mereka berfokus dengan cinta, kali ini mereka menciptakan karya untuk cakupan lebih luas.

Era Identitas dimulai dengan lagu Hoax yang dirilis pada Juli. Kemudian dilanjutkan dengan Manusia Manusiawi yang berkolaborasi dengan Cak Nun.

Cerita unik terjadi di tengah kolaborasi bersama tokoh intelektual muslim di Indonesia tersebut. Awalnya, para anggota Kotak sedang suka mendengarkan Cak Nun.

Tiba-tiba muncullah sebuah ide untuk mengajak Cak Nun untuk bernarasi dalam lagu ini. Kolaborasi yang dilakukan jarak jauh ini lantas menghasilkan sebuah karya yang indah.

Bahkan, sebelum Cak Nun menyetujui ajakan ini, Cella, salah satu anggota mencoba mengedit lagu Manusia Manusiawi dengan suara Cak Nun. Kemarin, Kamis, 24 September, Kotak baru melepas video lirik untuk lagu terbarunya berjudul Di Atas Cinta.

Dalam album ini, Kotak selalu berusaha untuk menampilkan warna baru yang tidak sepenuhnya menghapus imej Kotak. Hal ini terjadi karena mereka ingin sesuatu yang berbeda dengan rilisan sebelumnya.

“Setiap keluar album selalu pengen yang berbeda dengan album sebelumnya. Makanya sering ada pertanyaan 'Kenapa Kotak beda lagi?” ujar Cella.

Maka dari itu, album Identitas ini memiliki banyak instrumen, salah satunya synthesizer. Alat itu sedang diminati anggota Kotak dalam menciptakan musik baru. “Gunain elektronik synthesizer krn lagi suka. Unsur baru yang digemari saat ini.”

Album Identitas juga menjadi penanda 16 tahun Kotak berkarier di belantika musik Indonesia. Pahit manis industri sudah dirasakan Tantri, Chua, dan Cella sehingga mereka ingin tetap terus bermusik.

Album Identitas berisi 10 trek baru yang bisa didengarkan secara digital. Rencananya, Kotak menyambangi beberapa kota besar di Indonesia melalui tur virtual.

Dengarkan album Identitas milik Kotak di bawah ini:


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)