JAKARTA - Sivia Azizah resmi kembali ke industri musik pada hari ini, Jumat, 11 September. Melalui album perdananya bertajuk Love Spells, ia menunjukan keseriusannya untuk mulai bermusik lagi.

Bagi sebagian orang, mungkin mereka mengenal Sivia dari radio, bisa juga dari kompetisi menyanyi anak-anak, atau juga media sosialnya. Tetapi, Love Spells menjadi cara Sivia menggeser identitas yang disebutkan dan memilih menyambutnya sebagai penyanyi.

Menggaet beberapa musisi seperti Petra Sihombing, Asta Andoko dari RAN, Teddy Adhitya, Handy dari Soulvibe, dan Iwan Popo semakin melancarkan album perdana ini. Dengan gaya bermusik yang berbeda, nyatanya lima orang tersebut mampu menyamakan keinginan Sivia dalam Love Spells.

Salah satunya, penggunaan choir dalam setiap lagu yang Sivia impikan sejak dulu. Dirinya yang menggemar black music sangat menyukai sentuhan choir yang membuat lagu semakin terasa megah, dan hal itu dapat terwujud melalui album ini.

Coba dengarkan Love Spells, salah satu trek yang kental dengan choir megahnya sehingga membuat album ini didominasi nuansa soul.

Album Love Spells memiliki sembilan lagu baru yang liriknya ditulis oleh Sivia. Lirik-lirik dalam album ini merupakan cara Sivia menuturkan sudut pandangnya mengenai cinta dan hubungan.

Ada yang unik dalam album Love Spells ini. Sivia menamai seluruh lagunya dengan Bahasa Inggris tetapi liriknya Bahasa Indonesia. Ia menganggap judul lagu itu seperti kiasan isi lagu itu sendiri.

Proses rekamannya juga terbilang unik. Ia menggunakan lemari pakaian dan jendela sebagai tempat merekamnya sesuai saran dari seorang teman demi mendapatkan kualitas suara yang jernih.

Lagu-lagu yang ada di dalam album Love Spells memiliki tipe feel good music dimana seseorang yang mendengarkannya bisa merasakan sesuatu yang baik. Penggunaan Love Spells sebagai judul album juga dianggap Sivia sebagai mantra karena ia percaya cinta yang dapat bicara.

Kini, penggemar bisa mendengarkan seluruh album Love Spells dari Sivia mulai hari ini secara digital.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)