JAKARTA - Konser virtual masih menjadi solusi para musisi agar tetap bisa menghasilkan pendapatan di tengah pandemi COVID-19. Tapi, jika konsep yang ditawarkan seragam, penonton bakal bosan juga.

Bagaimana pun, sensasi menonton konser itu ada di venue sambil jingkrak-jingkrak. Atau, paling tidak bergoyang tipis-tipis. Untuk itu, penyelenggara dan penampil konser virtual dituntut kreatif agar penonton bisa tetap menikmati konser virtual layaknya konser langsung.

Masalahnya, jika konser virtual disajikan dengan konsep biasa-biasa saja - baik dari sisi kemasan maupun tata suara - penyelenggara dan penampil bukan cuma bisa kehilangan penonton. Mereka juga bakal kehilangan pendapatan yang sering diistilahkan dengan sebutan donasi. Ini yang mengerikan.

Bukankah ketika musisi memutuskan untuk menggelar konser virtual tujuan utamanya adalah mendapatkan penghasilan? Ya, jika musik sudah menjadi mata pencaharian maka musisi juga sama seperti guru yang mengajar, dokter yang membantu pasien, atau nelayan yang mencari ikan.

Dari sekian banyak konser virtual di Indonesia, konser virtual This is My Wave Concert edisi kedua yang akan digelar 28 Agustus bisa menjadi contoh. Menampilkan band The Sigit, konser virtual ini menyuguhkan konsep pertunjukan berbeda dengan menyajikan fitur 360˚ experience yang memungkinkan penonton dapat melihat panggung dengan sudut pandang 360 derajat.

"This is My Wave Concert selalu ingin memberi pengalaman seru dan unforgetable moment untuk para penonton, yang jarang mereka rasakan di gelaran konser virtual lainnya," tutur Aloysius Dwiwoko Hertiyono atau akrab dipanggil Tiyok, sebagai perwakilan dari Supermusic dalam keterangan resminya.

"Seperti inovasi point of view 360˚ experience yang baru kami terapkan di edisi kedua. Kami ingin mengobati kerinduan penonton yang sudah lama tidak merasakan sensasi menikmati ingar bingar live concert,” tambah Tiyok.

Intinya, ini bukan konser streaming biasa. This is My Wave Concert mengusung konsep musikalisasi dengan aransemen berbeda, tata panggung unik, kolaborasi merchandise hingga intimate streaming experience yang memberi ruang bagi penonton untuk bisa berinteraksi dengan para personel The Sigit.

Dalam penampilannya kali ini, The Sigit juga berjanji menyajikan keliaran aksi panggung maupun suguhan aransemen musik penuh distorsi yang membuat penonton puas.

Bukan hanya melantunkan hits seperti All The Time dan Cognition dengan aransemen baru, yang membuat konser ini spesial adalah mereka akan membawakan single anyar berjudul Another Day yang baru dirilis 31 Juli 2020 lalu.

Berbeda dengan konsep donasi yang dibuat sebagian besar konser virtual, Supermusic menerapkan sistem ticketing untuk This is My Wave Concert. Penonton bisa memilih dari tiga kategori tiket yang disediakan yaitu kategori Wave, New Wave, dan Super Wave. 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)