JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita buka suara soal konflik yang terjadi antara Iran dan Israel.

Dia menilai, selain memberikan dampak ke Indonesia, ketegangan kedua negara juga bakal berdampak pada dunia.

"Saya kira sedikit banyak kalau terjadi eskalasi, saya enggak mau bilang perang. Ini eskalasi hubungan yang memanas antara Iran dengan Israel. Eskalasi saja sudah pengaruhi, apalagi kalau terjadi perang ini akan mempengaruhi. Enggak hanya Indonesia, tapi juga global," kata Menperin Agus ditemui usai acara Halalbihalal Kemenperin di kantornya, Selasa, 16 April.

Oleh karena itu, Indonesia harus cermat melihat situasi dan mengambil langkah yang tepat. Terlebih, sektor manufaktur juga menghadapi tantangan dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Ini sesuatu yang harus kami cermati, analisa dan ambil langkah yang tepat agar manufaktur kami tidak berdampak lebih dalam lagi terhadap pelemahan rupiah dan juga terhadap eskalasi hubungan memanas antara Iran dengan Israel," ujarnya.

Agus mengungkapkan jika konflik kedua negara itu sampai pecah, nantinya arus logistik global pun akan terganggu. Sebab, kapal-kapal yang melintas di Asia Selatan, Asia Barat hingga Terusan Suez akan terganggu.

Oleh karena itu, Agus meminta Iran dan Israel agar menahan diri.

"Kapal-kapal yang akan melewati lautan Asia Selatan dan Asia Barat, Terusan Suez itu akan terganggu. Jadi kami harapkan baik Iran maupun Israel menahan dirilah untuk kepentingan yang lebih besar," harapnya.

Di samping itu, hal lain yang menjadi sorotan adalah naiknya harga komoditas energi akibat konflik yang memanas.

Agus menegaskan bahwa ketegangan atau konflik yang memanas tidak akan pernah membawa manfaat bagi industri manufaktur.

"Cost of energy pasti naik. Perang itu tidak akan pernah membawa manfaat ke industri manufaktur. Tidak akan pernah. Cost of production naik, pasar pasti terganggu. Kami harap nggak terjadi eskalasi," imbuhnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)