JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami kejatuhan pada awal perdagangan usai Libur Lebaran 2024. Rupiah anjlok di atas Rp16.000-an per dolar AS.

Mengutip data Bloomberg, Selasa, 16 April, Rupiah terhadap dolar AS anjlok Rp366 atau 2,31 persen ke Rp16.214 per dolar AS.

Sementara itu, yahoofinance masih mencatat Rupiah melemah Rp330 atau 2,08 persen ke Rp16.169 per dolar AS.

Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS di hari kerja pertama pasca liburan lebaran.

Adapun, Indeks dolar AS saat ini sudah bergerak di atas kisaran 106. Sementara, selama libur lebaran di kisaran 105 dan sebelum lebaran di kisaran 104.

Menurut Ariston sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS dan tensi konflik geopolitik yang meninggi telah mendorong penguatan dolar AS belakangan ini.

"Selama libur lebaran, rilis data inflasi konsumen AS bulan Maret lebih tinggi dari ekspektasi pasar menurunkan ekspektasi bahwa the Fed akan melakukan pemangkasan dalam waktu dekat," jelasnya kepada VOI, Selasa, 16 April.

Selain itu, Ariston menyampaikan konflik di Timur Tengah terutama serangan balasan Iran yang langsung ke negara Israel menaikan ketegangan di wilayah tersebut.

Menurut Ariston hal tersebut mengundang kekhwatiran pasar akan munculnya perang baru dimana perang akan menyebabkan gangguan suplai, meningkatkan inflasi, memicu pelambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dan memicu penguatan dollar AS dan harga emas sebagai aset aman.

Selain itu, Ariston menyampaikan hari ini juga akan dirilis data PDB China kuartal pertama dengan perkiraan 4,8 persen.

"Bila rilis di bawah angka tersebut, ini akan menambah tekanan untuk aset berisiko termasuk rupiah karena perekonomian China yang melambat bisa mempengaruhi perekonomian global," tuturnya.

Ariston memperkirakan pergerakan rupiah pada Selasa, 16 April 2024 akan berada dikisaran Rp16.000.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)