JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) mineral dan batu bara sejak tahun 2022.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) mengatakan, sebanyak 585 IUP yang dicabut kemudian dibatalkan.
Arifin menjelaskan, pencabutan IUP tersebut dilakukan atas mandat Presiden Joko Widodo setelah melakukan rapat terbatas di Istana Negara pada Januari 2022.
Bahkan, sebelumnya pada ratas tersebut, diketahui 2343 IUP dianggap tidak berkegiatan.
Dari 2.343, sebanyak 2.079 dianggap tidak melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) perusahaan.
"BKPM mendapat mandat melaksanakan pencabutan dari Januari sampai November 2022 namun pemerintah masih tetap memberi ruangan untuk pengajuan keberatan atas pencabutan IUP dengan catatan perusahaan bisa menyampaikan data pendukung yang cukup," ujar Arifin dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa, 19 Maret.
Dikatakan Arifin, dari 2.078 IUP yang ditargetkan untuk dicabut BKPM saat ini hanya 2.051 IUP.
Rinciannya, 1.749 IUP mineral dan 302 IUP batu bara yang sudah dicabut berdasarkan SK pencabutan.
Sedangkan 27 IUP yang tidak dicabut terdiri dari 8 IUP di Aceh karena merupakan wilayah otonomi khusus (Otsus) dan 12 IUP batuan karena kewenangan Gubernur.
"Kemudian 1 IUP aspal karena kebijakan presiden dan 2 IUP sudah berakhir dan 4 iup sudah dicabut 2 kali," terang Arifin.
另请阅读:
Terbaru, sampai 14 Maret 2024 sebanyak 585 IUP telah dibatalkan pencabutan oleh BKPM terdiri dari 499 IUP mineral dan 86 IUP batu bara.
Arifin menyebutkan, hingga kini baru 469 IUP yang masuk dalam Minerba One Data Indonesia (MODI) dan Minerba One Map Indonesia (MOMI) Kementerian ESDM.
"Sisanya 4 IUP proses masuk MODI MOMI dan 112 belum bisa masuk karena masih memiliki kewajiban penyelesaian pembayaran PNBP," imbuh Arifin.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)