Apple Semakin Pasrah, Kini Izinkan Aplikasi Kelola Akun Pengguna
Japan Fair Trade Commission (JFTC) memaksa Apple untuk mengubah kebijakannya. (foto: unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Apple dikabarkan telah membuat kesepakatan dengan regulator Jepang, memungkinkan pengembang aplikasi pembaca menautkan ke situs web mereka sendiri untuk mengelola akun pengguna. Perubahan tersebut mulai berlaku pada awal 2022.

Kesepakatan ini dilakukan setelah Japan Fair Trade Commission (JFTC) memaksa Apple untuk mengubah kebijakannya pada aplikasi pembaca seperti Netflix, Spotify, Audible dan Dropbox. Diketahui, aplikasi tersebut menyediakan konten yang dapat dibeli atau langganan majalah digital, surat kabar, buku, audio, musik, dan video.

“Kami sangat menghormati Komisi Perdagangan yang Adil Jepang dan menghargai pekerjaan yang telah kami lakukan bersama, yang akan membantu pengembang aplikasi pembaca mempermudah pengguna untuk mengatur dan mengelola aplikasi dan layanan mereka, sekaligus melindungi privasi mereka dan menjaga privasi mereka. Percayalah," ungkap pengawas App Store, Phill Schiller.

Dihimpun dari TechCrunch, Kamis, 2 September, sebelum perubahan itu mulai berlaku tahun depan, Apple akan terus memperbarui pedoman dan proses peninjauan bagi pengguna aplikasi pembaca untuk memastikan mereka menjadi pasar yang lebih baik bagi pengguna dan pengembang. Namun, perubahan ini tidak akan berlaku untuk pengembang gim, yang merupakan kategori penghasil uang terbesar untuk Apple di App Store-nya.

Sebelumnya dikutip dari Nikkei Asia, Apple juga sudah melonggarkan aturan App Store yang telah melarang aplikasi seperti Netflix menyediakan tautan kepada pelanggan untuk membuat akun berlangganan, guna memotong komisi pembelian dalam aplikasi Apple.

Ini merupakan konsesi kedua untuk regulator dan perusahaan dalam waktu kurang dari seminggu karena Apple terus menghadapi tantangan hukum, peraturan, dan legislatif pada App Store, yang merupakan inti dari segmen layanan senilai 53,8 miliar dolar AS.

Namun, Apple masih akan melarang pengembang menyematkan pembayaran lain di dalam aplikasi, seperti Epic Games dalam gim nya Fortnite, Spotify Technology dan Match Group Inc.

Karena pendapatan atau komisi Apple cukup besar antara 15 persen hingga 30 persen dari setiap pembelian dalam aplikasi. Pekan lalu, Apple juga mengakhiri larangan pengembang memberi tahu pengguna dalam email di luar aplikasi tentang alternatif pembayaran.