Bagikan:

JAKARTA - Bitcoin yang harganya melambung di atas Rp1,5 miliar ternyata masih menjadi incaran sejumlah perusahaan besar. Kali ini perusahaan asal Hong Kong Yuxing Technology yang kepincut pada koin digital ciptaan Satoshi Nakamoto.

Yuxing Technology sebagai perusahaan publik yang berbasis di Hong Kong resmi terjun ke pasar kripto dengan membeli 78,2 Bitcoin (BTC). Pembelian dilakukan secara bertahap dalam periode antara Juli hingga Desember 2024. Yuxing membeli Bitcoin di harga rata-rata 80.960 dolar AS per BTC atau sekitar Rp1,3 miliar.

Informasi saja, pembelian ini dibiayai melalui penjualan 6,3 juta USDT yang dimiliki perusahaan. Meski harga Bitcoin naik-turun, Yuxing percaya pada potensi jangka panjang Bitcoin. Saat ini, aset kripto nomor satu tersebut diperdagangkan di kisaran 95.000 dolar AS (Rp1,5 miliar), setelah sebelumnya tergelincir di bawah 93.000 dolar AS (Rp1,4 miliar) pada awal 2024.

Tidak hanya perusahaan seperti Yuxing, pemerintah Hong Kong juga mulai menunjukkan minat besar terhadap adopsi Bitcoin. Wu Jiexhuang, anggota Dewan Legislatif Hong Kong, mengusulkan agar Bitcoin dimasukkan ke dalam cadangan keuangan wilayah tersebut. 

Ia percaya bahwa langkah ini akan memperkuat stabilitas ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada aset tradisional. Dengan pendekatan "satu negara, dua sistem," Jiexhuang optimistis bahwa lebih banyak negara akan mengikuti langkah ini jika nilai Bitcoin lebih stabil.

Sebagai bagian dari strategi ini, Hong Kong Exchanges and Clearing Limited (HKEX) meluncurkan Virtual Asset Index Series untuk menyediakan tolok ukur harga yang lebih akurat bagi Bitcoin dan Ethereum. Selain itu, regulator keuangan Hong Kong tengah memproses lisensi bagi sejumlah bursa kripto besar, termasuk Crypto.com.