Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital menyampaikan bahwa menurut hasil pemantauan mayoritas percakapan tentang pemilihan umum kepala daerah atau pilkada tahun 2024 di ruang digital bersentimen netral.

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) pada 25 Oktober 2024, sebanyak 75 persen percakapan mengenai pilkada di ruang digital menunjukkan sentimen netral dan 19 persen percakapan memiliki sentimen positif.

"Kami bersyukur bahwa sejauh ini potensi isu hoaks terkait pilkada tetap terkendali. Hal ini menunjukkan keberhasilan kita bersama dalam menjaga ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab," kata Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengutip Antara.

Guna mendukung pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024, Kemkomdigi memantau peredaran hoaks di ruang digital, menggaungkan pesan Pilkada Damai, dan mendorong masyarakat untuk menggunakan hak pilih.

Kemkomdigi mengintensifkan pemutaran iklan layanan masyarakat dengan narasi utama "Pilkada Damai, Simbol Persatuan Bangsa" di berbagai saluran televisi, radio, dan media massa daerah.

Kementerian juga menggunakan platform digital seperti TikTok dan Snack Video guna menyebarluaskan konten-konten yang ditujukan untuk mengedukasi pemilih, khususnya pemilih pemula.

Penyebaran konten edukasi pemilih melalui platform-platform digital dilakukan dengan tagar kata kunci #PilkadaDamai, #AyoMemilihSerentak, dan #PilkadaSerentak2024.

Tagar-tagar kata kunci tersebut dalam pemantauan Kemkomdigi telah menjangkau lebih dari lima juta pengguna internet, terutama kelompok muda dari Generasi Milenial dan Gen Z.

Penyebaran narasi positif terkait Pilkada 2024 juga dilakukan melalui media daring dan media luar ruang seperti videotron dan baliho.

"Kami memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan mendorong terciptanya suasana Pilkada yang damai serta kondusif," kata Meutya Hafid.