JAKARTA - Harga Bitcoin sempat menyentuh 88.000 dolar AS (Rp1,38 miliar). Analis kripto dari Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan perkembangan tersebut sejalan dengan yang telah banyak diproyeksikan para pelaku pasar.
Menurut Fahmi, saat ini, Bitcoin dapat dikatakan sedang berada dalam fase eksplorasi harga baru, jika tekanan jual tidak terlalu signifikan, maka kemungkinan reli masih akan berlanjut.
Di mana ia menjelaskan, para investor melihat adanya pembelian dari investor besar yang meningkat dalam satu pekan terakhir ini merupakan indikasi fase awal dari reli utama pada fase bullish kali ini.
“Dengan demikian, potensi semakin berkembangnya tren positif khususnya bagi pasar kripto secara umum masih cukup terbuka,” ungkap Fahmi dalam keterangan tertulisnya.
Menilik kondisi di pasar derivatif, Fahmi mengatakan bahwa investor sebenarnya sempat terlihat mengantisipasi akan adanya koreksi pada akhir pekan lalu, namun Bitcoin justru melanjutkan tren positifnya dan mencetak titik harga tertinggi baru.
“Jika ini berlanjut tanpa adanya situasi konsolidasi yang cukup lama, terdapat kemungkinan akan adanya reli besar di penghujung tahun ini seperti yang sempat terjadi pada tahun 2017 lalu,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Namun, Fahmi menegaskan kalau investor masih harus memperhatikan pengelolaan dan monitoring portofolio yang dimiliki untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan memitigasi risiko.
Dengan kondisi pasar yang bullish seperti saat ini, menurut Fahmi, rasio risiko/reward berada pada angka yang lebih menguntungkan bagi investor secara umum.
“Oleh sebab itu, tetap penting bagi investor untuk melakukan riset dan analisis yang baik guna memilih aset dengan potensi pertumbuhan dan tingkat risiko yang sesuai dengan profil investasi masing-masing,” pungkas Fahmi.