Bagikan:

JAKARTA - Kesuksesan Hamster Kombat tampaknya mulai meredup. Game tap-to-earn yang sempat populer beberapa waktu lalu ini harus menelan pil pahit lantaran komunitasnya mulai meninggalkan gim tersebut. Data terbaru menunjukkan penurunan drastis jumlah pemain, harga token HMSTR yang terus merosot, dan meredupnya minat pencarian di Google.

Menurut laporan data dari Tgstat, saluran Telegram resmi Hamster Kombat kehilangan lebih dari 5,7 juta pengikut hanya dalam satu bulan terakhir. Angka ini setara dengan rata-rata 200.000 pemain yang memutuskan untuk keluar setiap harinya. Penurunan drastis ini mengindikasikan ketidakpuasan massal terhadap perkembangan proyek dan alokasi airdrop yang tidak sesuai harapan.

Menurunnya pemain Hamster Kombat turut jadi topik pembahasan di forum online Reddit. "Ini seperti ditinggal pacar," ungkap salah satu pemain Hamster Kombat di Reddit. "Awalnya sangat menjanjikan, tapi lama-lama jadi hambar dan tidak ada kejutan lagi."

Sentimen negatif ini juga tercermin dari penurunan drastis minat pencarian kata kunci "Hamster Kombat" di Google. Jika pada September lalu minat pencarian mencapai puncaknya, kini hanya menyisakan 3% saja. Kekecewaan komunitas semakin memuncak setelah kampanye airdrop yang dianggap mengecewakan.

"Saya sudah hapus semua akun Hamster Kombat dan berhenti mengikuti influencer yang mempromosikannya," tutur Crypto with Khan (SFZ), pengguna X atau Twitter yang cukup berpengaruh di kalangan komunitas kripto.

Anjloknya jumlah pemain dan minat masyarakat berdampak langsung pada harga token HMSTR. Dalam waktu singkat, harga token ini turun lebih dari 8% dan kini berada di level terendah, yakni sekitar Rp51 per token. Tidak hanya itu, kapitalisasi pasarnya pun turut menyusut dari lebih dari Rp9,3 triliun menjadi hanya Rp3,37 triliun.

Kendati tim pengembang telah merilis roadmap baru dengan fitur-fitur menarik seperti integrasi NFT, tampaknya hal ini belum cukup untuk menarik minat puluhan juta pemainnya. 

Penurunan minat terhadap Hamster Kombat ini berdampak pada penurunan beberapa proyek game berbasis blockchain lainnya. Menurut laporan dari DappRadar, volume transaksi di sektor game DeFi mengalami penurunan sebesar 25% dalam tiga bulan terakhir. 

Hal ini mengindikasikan bahwa minat investor terhadap proyek-proyek semacam ini mulai menurun. Di sisi lain, untuk mencapai kesuksesan seperti sebelumnya, tim pengembang harus benar-benar mendengarkan masukan dari komunitas dan melakukan perbaikan yang signifikan.