Bagikan:

JAKARTA - Dalam 10 tahun, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa kecepatan internet di Indonesia meningkat 10 kali lipat, daei 2,5 Mbps pada 2014, menjadi 25 Mbps pada 2024.

Melihat pertumbuhan ini, Menkominfo berharap Indonesia bisa mencapai target percepatan internet sebesar 10 kali lipat dalam lima tahun ke depan, hingga mencapai 100 Mbps. 

Kendati demikian, Budi menyadari masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti cakupan konektivitas internet yang masih belum merata antara perkotaan dan pedesaan. 

Menurutnya, masalah tersebut terjadi akibat proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G yang sempat mangkrak akibat kasus korupsi dari Menkominfo sebelumnya.   

Selain itu, masalah lain dalam pembangunan BTS 4G ini adalah karena kebanyakan pembangunan ada di Papua, yang merupakan daerah kahar, secara geografis kondisinya berbeda dibandingkan daerah lain, sehingga membutuhkan kerja ekstra.

“Seperti misalnya pada Tahun 2022 terjadi penembakan delapan orang Pahlawan Telekomunikasi di Kabupaten Puncak, saat kegiatan pemeliharaan proyek menara Palapa Ring. Di mana kepolisian setempat mengeluarkan imbauan untuk menunda pekerjaan. Setahun setelahnya, terjadi teror pembacokan dan penyanderaan pekerja pembangunan BTS BAKTI Kominfo,” tutur Budi dalam siaran resminya. 

Namun, hingga Juni 2024, BAKTI Kominfo telah membangun 6.663 BTS 4G yang telah beroperasi dan 18.697 titik akses internet untuk pelayanan publik. 

Adapun akses internet terdiri atas 8.836 titik sekolah, 5.182 kantor pemerintah, 2.606 layanan kesehatan, 743 pusat kegiatan masyarakat, 674 tempat ibadah, 322 layanan pertahanan dan keamanan, 139 lokasi wisata, 120 pelayanan utama, dan 75 transportasi publik.